Sungguh, Banjir Kali Ini Membuka Luka Lama
Dahsyat Setelah 1978
Pada 1978, banjir yang lebih dahsyat pernah melanda Kabupaten Kampar. Ketika itu, belum ada PLTA Kotopanjang, sehingga air yang datang dari Sumatera Barat ke Sungai Kampar datang begitu cepat. Masyarakat tidak sempat bersiap untuk menyelamatkan barang-barang.
Tokoh masyarakat Kampar H Azaidun SH yang menyebutkan bahwa ketika banjir 1978 itu dia masih duduk di kelas I SMP. “Saya teringat betul banjir 1978 itu memang dahsyat, dan luas daerah yang tergenang hampir sama dengan sekarang,’’ ujarnya.
Ketika itu ada juga yang meninggal dunia. Perbedaannya, sekarang air lebih dapat ditebak datangnya karena ada PLTA, kalau dulu mendadak begitu saja. ‘’Tetapi dahulu air bah datang lebih cepat dan cepat pula berlalunya, sedangkan sekarang bisa merendam pemukiman hingga tiga sampai empat hari,’’ ucapnya.***
RIBUAN masyarakat Kampar, Riau, menghadapi bencana banjir dahsyat yang terjadi sejak Senin malam (8/2). Padi di sawah berantakan, ternak-ternak terbawa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara