Sungguh Menyedihkan, Sudah 26.025 Anak jadi Korban Peperangan di Afghanistan
Lembaga donor juga menyerukan pemerintah Inggris untuk berkomitmen serta mendorong negara aliansinya untuk berhenti menggunakan senjata peledak di area dengan penduduk.
Konflik di Afghanistan
Afghanistan telah mengalami konflik berkepanangan dan menyebabkan ribuan penduduk sipil meninggal.
Pasukan Amerika Serikat telah berada di negara tersebut sejak tahun 2001 dalam operasi memburu Taliban yang disebut bertanggungjawan atas serangan 11 September di New York.
Taliban kemudian diturunkan paksa dari kekuasaan namun kemudian muncul kembali dan kini menguasai lebih banyak wilayah dibanding ketika Amerika masuk ke Afghanistan.
Pada Februari lalu, Amerika Serikat mulai menarik pasukannya setelah menyepakati perjanjian dengan para pemberontak. Namun, kekerasan di negara tersebut meningkat kembali setelah Taliban meningkatkan serangan akibat negosiasi yang mandek dengan pemerintahan Afghanistan.
Akhir pekan lalu, roket di Kabul menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai 30 lainnya.
Hasil investigasi BBC tahun lalu menemukan jika kekerasan telah berdampak di hampir seluruh wilayah Afghanistan dengan korban yang jatuh setiap hari, pada Agustus 2019.
Lembaga Save the Children melaporkan terdapat 26.025 anak meninggal atau cacat sejak 2005 hingga 2019 di Afghanistan.
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Menlu Retno Perjuangkan Ekonomi Inklusif demi Kemajuan Afghanistan
- Bantu Anak-Anak Afghanistan, Indonesia Kirim 10 Juta Vaksin Polio
- Ni De
- Ingin Gusur Taliban, Front Perlawanan Nasional Afghanistan Harapkan Bantuan Israel
- Andalkan Serangan Quick, Timnas Voli Putra Indonesia Gebuk Afganistan