Sungguh Menyejukkan, Mereka Membagi Takjil di Depan Klenteng
”Kegiatan sosial kemanusiaan seperti ini adalah bentuk perwujudan ajaran inti agama Khonghucu,” tutur Humas Yayasan Kelenteng Eng An Kiong Anton Trijono.
Mulai Senin lalu itu sampai akhir Ramadan, Yayasan Kelenteng Eng An Kiong akan terus membagikan takjil kepada para pengguna jalan setiap sore. Itu memang sudah rutin mereka lakukan tiap bulan suci umat muslim tersebut datang.
Hanya, bentuk kegiatannya berbeda-beda. Misalnya membagi zakat, menyantuni anak yatim, atau mengadakan pengobatan gratis.
Di bagian belakang kelenteng juga ada puskesmas yang dikelola yayasan untuk memberikan layanan kesehatan murah kepada warga setempat.
Mayoritas dokternya berhijab dan pegawainya muslim. Bahkan, 80 persen pemain barongsai di kelenteng itu pun pemuda-pemuda muslim.
”Dengan kegiatan membagi takjil ini, kami ingin menghormati saudara sebangsa dan setanah air dalam menghadapi hari besar keagamaan mereka,” kata Anton.
Seperti ada dalam agama lain, jelas Anton, Khonghucu memiliki salam kepada sesama manusia yang berbunyi ”Wie Tiek Tong Thian”. Artinya: ”Hanya dengan Kebajikan Tuhan Berkenan”.
Anton lalu memperagakan sikap salam dalam agama Khonghucu, yaitu melipat kedua lengan di depan dada.
Sebuah kelenteng di Kota Malang, Jatim, ini setiap Ramadan menggelar beragam kegiatan sosial sebagai bentuk penghormatan. Juga mengelola puskesmas
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Debat Pilgub Sumsel, Eddy Santana Sebut Pentingnya Pendidikan untuk Jaga Toleransi
- Pengendara Motor di Batu Ditembak OTK, Proyektil Masih Bersarang dalam Tubuh Korban
- Dukung Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin, Kaesang Pangarep Blusukan di Kota Malang
- Kunjungi Pasar Rakyat Malang, Kaesang: Saya Mau Nonton Bantengan
- Trial Game Dirt 2024: Putaran Final di Malang, Perebutan Gelar Juara Umum Memanas