Sungguh Mulia, Hasnuryadi Ajak Anak-anak Yatim Belanja ke Mal

jpnn.com, JAKARTA - Caleg DPR RI terpilih dari Partai Golkar, Hasnuryadi Sulaiman, punya cara sendiri mengobati rasa rindu kepada kedua orang tuanya yang sudah meninggal dunia.
Salah satunya dengan menemui dan mengajak anak-anak yatim untuk belanja di salah satu mall di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (1/6).
Hasnuryadi yang dijagokan Partai Golkar maju sebagai calon gubernur Kalsel itu mengaku selalu teringat kepada kedua orang tuanya yang sudah tiada, Abah Haji Sulaiman HB dan Ibunda Hj. Nurhayati.
Dia mengaku pada saat malam menjelang tidur selalu mengingat wajah dan sikap penuh perhatian kedua almarhum orang tuanya.
Untuk mengobati rindunya itu, Kak Hasnur, sapaan akrabnya, langsung teringat kepada anak-anak yatim baik yang tinggal di sejumlah panti asuhan maupun di sejumlah rumah-rumah warga.
Dari situlah, dia terpikir untuk mengajak anak-anak yatim tersebut ke mal. “Meskipun bukan hal baru berkumpul bersama adek-adek yatim, tapi kali ini saya tiba-tiba ingin mengajak mereka ke mall," katanya.
Di pusat perbelanjaan, Hasnur ingin memberi dua pesan. Pertama, untuk membuat anak-anak bahagia dan memuliakannya. Kedua, untuk memberi semangat mereka agar lebih tegar menghadapi hidup ini meskipun sudah tanpa kedua orang tua.
"Saya ingin mengatakan kepada mereka, bahwa hari ini adek-adek yatim disantuni. Bukan mustahil pada saatnya nanti mereka yang akan menyantuni. Banyak orang sukses yang berasal dari yatim piatu," ungkapnya.
Hasnur ingin memberi semangat agar anak-anak yatim lebih tegar menghadapi hidup ini meskipun sudah tanpa kedua orang tua.
- Ini Respons Bahlil soal Nasib Ridwan Kamil di KPK
- Golkar Aceh Mendukung Program PP AMPG untuk Bersihkan 444.000 Rumah Ibadah di Indonesia
- Ahmad Andi Bahri Mundur dari Jabatan Sekjen DPP AMPI Setelah Pemulihan Nama Baiknya
- Bahlil, Kawulo, Santri, dan Cita-Cita Republik
- PP AMPG Bagikan 10 Ribu Paket Bantuan untuk Korban Bencana-Fakir Miskin di Ramadan
- Ridwan Kamil Paham Penggeledahan Rumahnya oleh KPK Hanya Risiko, Maksudnya?