Sungguh Mulia, Hobi Mereka Membantu Orang Sakit

Ada tiga pasien yang menjadi sasaran mereka. Yakni, Muksin dan dua penderita tumor. Saat itu kondisi ombak cukup besar. Endri harus menahan mual karena mabuk laut.
Kapal yang dia tumpangi bergerak tak keruan. Setelah sekitar lima jam, dia dan Adam akhirnya sampai di Bali.
Mereka langsung mendatangi tiga pasien, lalu menyerahkan uang untuk membayar obat dan biaya makan sehari-hari. ”Mereka tidak punya uang untuk makan. Jadi, kami menggalang dana,” papar ayah satu anak itu.
Di Bali, ternyata bukan hanya tiga pasien yang mereka datangi. Total, ada tujuh orang sakit yang harus mereka sambangi.
Endri dan Adam ingin mengetahui kondisi mereka dan bantuan yang dibutuhkan. Tidak ada waktu istirahat bagi mereka.
Setelah selesai mengunjungi tujuh pasien itu, pada Sabtu malam (24/12) mereka langsung kembali ke Lombok.
Kemudian, pada Minggu pagi (25/12), Endri bersama istrinya, Mikrajussa'adah, harus berangkat ke Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.
Dia bertemu dengan para pengurus relawan Yayasan Endri’s. Mereka berkumpul di kantor yayasan yang cukup sederhana itu.
JPNN.com - Endri Susanto merasa sedih tatkala melihat banyaknya orang sakit yang tidak tertangani di Pulau Lombok.
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara