Sungguh Mulia, Hobi Mereka Membantu Orang Sakit

Sungguh Mulia, Hobi Mereka Membantu Orang Sakit
DEMI SESAMA: Endri Susanto (baju pink, tengah depan) bersama para pengurus Yayasan Endri’s di Tanjung, Lombok Utara. Foto: Khafidlul Ulum/Jawa Pos

Penyebabnya, dia mengunggah resep dokter di Facebook. Resep itu milik pasien yang tidak mampu membeli albumin. Atas bantuan yayasan, pasien tersebut akhirnya mendapatkan obat itu.

Rumah sakit menganggap Adam dan kawan-kawan telah melanggar kode etik kedokteran. Seharusnya resep itu tidak boleh dimasukkan ke media sosial.

”Kami sampai dituding-tuding. Beberapa petugas keamanan ikut berjaga-jaga,” tutur Adam. Dia pun menjelaskan bahwa pihaknya tidak akan memasukkan foto resep atau kondisi pasien dengan syarat pihak rumah sakit bisa menjamin pembiayaan pasien sampai selesai atau ada orang yang menjadi donatur.

Kalau tidak ada jaminan, pihaknya tetap melakukan cara yang selama ini digunakan dalam membantu orang sakit.

Adam menyatakan, Yayasan Endri’s berdiri karena ada orang-orang sakit yang tidak ditangani. Jika masyarakat mendapatkan layanan kesehatan dengan merata, yayasan itu tidak perlu didirikan.

Awalnya, terang dia, pihak kepolisian juga menganggap yang dilakukan yayasan itu salah karena terlalu vulgar.

Tapi, setelah melihat sendiri apa yang dilakukan yayasan tersebut, akhirnya polisi bisa memaklumi. ”Pengurus yayasan ada yang polisi,” ucap dia.

Bahkan, papar Adam, sekarang pihaknya mempunyai jaringan ke semua petugas babinsa se-NTB. Mereka aktif memberikan informasi orang sakit yang perlu dibantu.

JPNN.com - Endri Susanto merasa sedih tatkala melihat banyaknya orang sakit yang tidak tertangani di Pulau Lombok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News