Super Garuda Shield 2022, TNI dan AD Amerika Gunakan Senjata Canggih Ini
jpnn.com, BALIKPAPAN - Prajurit TNI Angkatan Darat dan AD Amerika Serikat mempraktikkan penggunaan berbagai perlengkapan dan persenjataan kedua belah pihak dalam kesempatan latihan bersama Super Garuda Shield 2022.
Personel AD Amerika Serikat menampilkan UAV atau pesawat tanpa awak sebagai sarana pengintaian dan peringatan dini, dalam ukuran mini, saat latihan bersama di Pusat Latihan Tempur Amborawang, Samboja, 50 km utara Balikpapan, Kalimantan Timur.
UAV bernama Black Hornet yang diterbangkan itu berukuran lebih kurang sebesar pipa paralon setengah inci dan panjang kurang dari 10 cm. Black Hornet berpenampilan seperti capung dan digunakan untuk pengintaian.
Dengan kamera resolusi tinggi namun mini, satu Black Hornet bisa menyusup teritori lawan tanpa ketahuan dan mengintai meski dalam gelap. Ada juga UAV yang lebih besar yang bisa membawa senjata.
“TNI juga sudah punya semua peralatan ini,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, akhir pekan lalu.
Satu Black Hornet berharga hingga Rp 250 juta, dan masuk sistem persenjataan TNI sejak 2021 lampau.
Sebelum berpraktik tempur di lapangan, para prajurit mengikuti materi yang disampaikan dalam ruangan selama empat hari.
Sebelumnya, juga dikenalkan rompi MILES untuk melindungi personel dari terjangan peluru dan benda keras/tajam mematikan hingga skala tertentu
TNI dan AD Amerika menggunakan senjata canggih ini dalam latihan bersama Super Garuda Shield 2022. Jenderal Andika menegaskan TNI juga memiliki alat itu.
- Presiden Prabowo Ungkap Ciri Negara yang Gagal, Oalah
- KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali Kunjungi Perusahaan Rudal BrahMos
- Istri Serka Holmes Ikut Terlibat Pembunuhan Eks Prajurit TNI, Ini Perannya
- Bea Cukai & TNI Sita 45 Ribu Batang Rokok Ilegal Lewat Operasi Gabungan di Jeneponto
- Trump Sewot Gegara Doa di Gereja, Desak Uskup Minta Maaf Terbuka
- Mobil Berpelat TNI Mau Kabur Pascatabrakan, 1 Meninggal Dunia, 3 Terluka