Superhemat

Oleh: Dahlan Iskan

Superhemat
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Malam pertama di kursi kelas ekonomi Lion Surabaya-Jeddah. Disambung kursi bus Jeddah-Madinah. Tiba langsung mencari subuh di Nabawi.

Sore itu langsung ke Tabuk. Di kursi bus lagi sampai lungset. Masih sambung ke Neom. Ini masih harus sepanjang malam lagi di dalam bus ke Jeddah. Masih harus sambung lagi ke Makkah.

Turun dari bus sudah menjelang subuh. Dijemput petugas Bakkah. Lalu cari masjid. Harus mampir toko beli sandal dan pakaian ihram. Saya harus melaksanakan miqat di sini.

Maka inilah perjalanan pulang dari Neom yang super hemat: karcis bus dari Duba ke Jeddah hanya 180 riyal. Daripada bermalam di Duba 1.500 riyal.

Penghematan lain terjadi di sektor konsumsi. Selama dua harmal itu saya hanya menghabiskan anggaran 40 riyal. Tidak pernah ke restoran.

Hari pertama saya tidak makan siang. Hanya beli air satu botol, satu riyal. Yakni ketika di terminal bus Madinah.

Lalu beli roti keju 5 riyal: untuk makan malam di bus. Kebetulan hanya ada satu kios di terminal ini: tidak banyak godaan.

Rupanya para penumpang di barisan sebelah saya melirik: saya tidak pernah makan apa pun.

Maka inilah perjalanan pulang dari Neom yang super hemat: karcis bus dari Duba ke Jeddah hanya 180 riyal. Daripada bermalam di Duba 1.500 riyal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News