Super! Kerap Ditendang Sapi, Kini jadi Wisudawan Terbaik

Setelah diterima kuliah, Wijayanto meminta dispensasi kepada pimpinannya di PT Greenfields Indonesia agar diperbolehkan tukar jam kerja.
Dia awalnya kerja di sif pagi yaitu mulai pukul 08.00–pukul 16.00, lalu meminta dipindah ke sif ketiga yaitu mulai pukul 22.00–pukul 06.00.
”Karena pagi pukul 07.00–pukul 17.00 saya kuliah,” kata anak kedua dari dua bersaudara tersebut.
Selanjutnya, antara pukul 17.00–pukul 20.00, dia mengerjakan tugas kuliah. Setelah itu, biasanya dia istirahat selama satu jam.
Sebab, pukul 21.00 dia harus berangkat ke PT Greenfields Indonesia untuk masuk kerja sif ketiga.
Bekerja sebagai paramedis untuk sapi, membuat Wijayanto harus mengurusi segala penyakit hewan ternak tersebut. Seperti mastitis (sejenis kanker payudara pada hewan) dan pincang.
Untungnya, penyakit-penyakit tersebut aman dan tidak menular ke manusia. Namun risikonya, dia kerap menjadi korban dari tendangan sapi-sapi di sana.
”Sapinya kan dilepas bebas. Jadi, kalau mereka saya periksa dan kesakitan, pasti refleks nendang,” jelasnya.
YANG seperti ini baru pantas disebut super. Namanya Wijayanto. Orang tuanya melarang dia kuliah. Tapi, akhirnya dia menjadi wisudawan terbaik
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu