Superstorm Sandy Lumpuhkan Amerika
Selasa, 30 Oktober 2012 – 08:53 WIB
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bermarkas di New York memutuskan untuk menutup kantornya kemarin. Seluruh rapat dan agenda pertemuan di kantor organisasi dunia tersebut dibatalkan. Badai diperkirakan mengancam hingga Rabu besok (31/10).
Gelombang air laut tinggi akibat terjangan Badai Sandy juga mengancam New York. Tinggi gelombang melonjak dari sekitar 6 kaki (sekitar 1,83 meter) menjadi 11 kaki (sekitar 3,5 meter). Akibatnya, beberapa kawasan di kota metropolitan yang terletak di tenggara Negara Bagian New York serta berada di mulut Sungai Hudson dan di pinggir Samudera Atlantik itu terancam tergenang. Selain kawasan Lower Manhattan, banjir juga diperkirakan menggenangi terowongan subway serta memutus jaringan infrastruktur di bawah tanah, seperti listrik, telepon, dan internet.
Badai Sandy diperkirakan menerjang jalur sejauh sekitar 1.600 kilometer dari kawasan Mid-Atlantik, AS, hingga Kanada. Sekitar 50 juta penduduk di wilayah tersebut bakal terpengaruh badai yang diperkirakan sebagai yang terbesar dalam sejarah di AS tersebut.
Pusat Badai Nasional AS atau U.S. National Hurricane Center (NHC) kemarin menyatakan bahwa kekuatan badai kategori 1 itu terus meningkat saat bergerak menuju pantai negara adidaya itu. "Kekuatan badai akan terus melonjak sehingga bisa mengancam jiwa siapapun," kata jubir NHC. Di beberapa lokasi, terutama kawasan sekitar Pegunungan Appalachian, serangan Badai Sandy dibarengi angin sangat kencang dan hujan salju yang lebat.
NEW YORK--Badai Sandy alias Hurricane Sandy benar-benar monster mengerikan. Setelah menerjang wilayah AS, khususnya kawasan East Coast (pantai timur)
BERITA TERKAIT
- Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan, 38 Orang Tewas
- Penyelidikan Soal Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan Dimulai
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Tentara Israel Tempatkan Kotak Bahan Peledak di Dekat Rumah Sakit Gaza
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara