Suplai Apartemen Melonjak, Harga Melandai
jpnn.com, SURABAYA - Senior Associate Director Colliers Indonesia Ferry Salanto menyatakan, tingkat penyerapan apartemen tahun ini cenderung turun meski pemerintah sudah mengeluarkan stimulus untuk mendongkrak pasar properti.
’’Perkiraan kami, permintaan tidak banyak berubah sampai akhir 2019. Sebab, masih ada kemungkinan kenaikan suku bunga kredit, pemilu, dan pelemahan rupiah akibat ketidakpastian global,’’ ujar Ferry, Rabu (30/1).
Colliers mencatat, pasokan apartemen di Surabaya tahun lalu 4.379 unit atau tumbuh 48 persen jika dibandingkan dengan 2017. Pada 2019, suplainya diprediksi mencapai 19.598 unit.
’’Suplai tahun ini tertinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maupun 2020–2021. Jadi, cukup berat,’’ kata Ferry.
Sementara itu, pasokan sepanjang 2020–2022 berturut-turut tercatat 5.280 unit, 4.127 unit, dan 2.466 unit.
Jadi, secara akumulasi akan ada 31.471 unit baru yang hadir di Surabaya hingga 2021.
Suplai yang meningkat tajam itu diikuti harga apartemen yang cenderung tidak bergerak.
Sebelum 2015, rata-rata laju harga naik sepuluh persen setiap tahun. Pada 2018, harga naik, tetapi cenderung melandai.
Senior Associate Director Colliers Indonesia Ferry Salanto menyatakan, tingkat penyerapan apartemen tahun ini cenderung turun
- Hunian Urban Makin Diminati, Unit Apartemen PPK Kemayoran Jadi Pilihan Strategis
- Fasilitas di Arandra Residence Kini Semakin Lengkap dengan Hadirnya Superindo
- Lolly Geram Apartemennya Digerebek Nikita Mirzani, Lalu Ucap Kalimat Ini
- Nikita Mirzani Menggerebek Apartemen Lolly, Ini Hasilnya
- Ditinggal Sendirian, Bocah Tujuh Tahun Terjatuh dari Lantai 8 Apartemen
- Anak Perempuan Dijual Lewat Aplikasi Kencan, Prostitusi Dilakukan di Apartemen