Suplai Solar Dibatasi
Kamis, 25 April 2013 – 07:53 WIB
Sebagai solusi, pihaknya menambah suplai untuk solar non subsidi. Karena tidak disubsidi, makanya relatif mahal. Harga solar subsidi sebesar Rp 4.500 per liter, sedangkan non subsidi Rp 10.600 per liter. "Nah ini yang konsumen kita tidak mau, namanya barang subsidi pasti terbatas dong. Mereka pilih antre menunggu stok datang. Kalau di tempat lain sudah terjadi lama di Kalimantan. Sementara kita baru menerapkan itu," urainya.
Affandi mengungkapkan lantaran kebanyakan konsumen lebih memilih antre untuk mendapatkan solar subsidi, selama tiga bulan terakhir penjualan solar subsidi relatif masih rendah. Disebutkan, selama tiga bulan terakhir penjualan solar non subsidi mencapai 2.500 KL. Sedangkan, rata-rata penjualan solar subsidi dalam sehari bisa 5.600 KL.
"Ada masyarakat yang memang membutuhkan, sehingga tidak mau antre. Tapi itu tidak banyak, secara rasio masih satu persen. Secara harian, penjualan solar non subsidi sebesar 300-500 liter per hari." tutur dia. Saat ini konsumsi solar subsidi terbesar di Surabaya, Gresik dan wilayah sekitarnya.
Assistant Customer Relation External Relation PT Pertamina (Persero) - Marketing Operation Region V Rustam Aji menambahkan kebijakan pembatasan solar tersebut diberlakukan sampai menunggu kebijakan dari pemerintah. Alternatif lain, kebijakan tersebut diterapkan sampai konsumsi solar sesuai dengan kuota berjalan. Diyakini, kalau tidak dibatasi, kuota tahun ini akan habis sebelum akhir tahun.
Secara terpisah, Anggota DPR RI Komisi VII Dito Ganinduto meyakini banyak solar subsidi yang diselundupkan ke industri. "Jadi, solar dibeli sedikit demi sedikit, kondisi itu ditunjang disparitas harga yang relatif tinggi. Diperkirakan, penyerapan solar yang tidak sesuai peruntukannya bisa mencapai 30 persen," katanya.
SURABAYA- Pembatasan suplai solar subsidi berdampak pada antrean panjang di sejumlah SPBU di Jawa Timur, seperti di Surabaya. Untuk memenuhi kebutuhan
BERITA TERKAIT
- Aplikasi Jajan Jajanan Lokal jadi Penguat Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
- Harga Emas Antam Memelesat Naik Hari Ini, jadi Sebegini Per Gram
- Petani Humbang Hasundutan Berhasil Kembangkan Bawang Merah dari Biji, Hasilnya Luar Biasa
- Ninja Xpress Beri Strategi Jitu untuk Hadapi Tantangan Bisnis Food & Beverages
- Menko Pangan Akui Harga Telur Meroket Jelang Nataru
- Kemenkeu Buka Suara, Soal Transaksi Uang Elektronik dan Qris Kena PPN 12 Persen