Suporter MU Harus Belajar Bernyanyi Keras
jpnn.com - SUPORTER Manchester United (MU) rupanya harus belajar lagi untuk membedakan definisi suporter dan penonton. Tim berjuluk Setan Merah itu kini masih mengalami krisis "nyanyian". Para suporter enggan bernyanyi mendukung tim.
Buktinya, saat MU menjalani fase penyisihan grup A Liga Champions Kamis (24/10) dini hari pihak klub sampai menerbitkan surat bagi penonton yang duduk di tribun singing section. Surat itu kurang lebih berbunyi, "Bernyanyilah dengan keras dan bangga, kamu harus tahu makna kehadiranmu di sini, jadikan Old Trafford tempat yang luar biasa."
Atmosfer Old Trafford semakin lama semakin meredup. Stadion berjuluk Theatre of Dream itu kini tak lagi riuh oleh suara nyanyi-nyanyian fans. Padahal, stadion selalu penuh seiring popularitas klub yang terus meroket.
Hal itu berbeda dengan tim elite Inggris lain seperti Arsenal, Chelsea, atau Liverpool. Mereka selalu bernyanyi. Mereka bahkan memiliki chant khusus untuk figur spesial di dalam klub. Arsenal, misalnya, yang memiliki chant untuk Arsene Wenger.
Andrew Kilduff, co-founder Stretford End Flags, menolak anggapan bahwa suporter jarang bernyanyi. Dia menyalahkan akustik stadion yang tak mendukung suara. Sejumlah suporter selalu berteriak dan bernyanyi tapi tak terdengar karena akustik gedung yang buruk. Stretford End merupakan sebutan untuk tribun barat.
Selain itu, kata Kilduff, kadang-kadang suporter tidak bernyanyi bersama-sama. "Untuk laga besar, atomsfer di Old Trafford selalu luar biasa. Tapi untuk pertandingan kecil, tidak selalu bisa begitu," katanya.
Upaya untuk meramaikan stadion terus dilakukan MU. Mereka sudah menggunakan jasa ahli akustik gedung untuk agar suara suporter memenuhi stadion.
Selain itu, mereka menyatukan kelompok suporter yang bernyanyi di singing section. Cara lain adalah memindahkan suporter lawan ke tribun tinggi di Sir Alex Ferguson Stand. Tapi ide itu ditolak dengan alasan keamanan. Terutama jika MU bertanding melawan Everton, Liverpool, dan Manchester City. (aga)
SUPORTER Manchester United (MU) rupanya harus belajar lagi untuk membedakan definisi suporter dan penonton. Tim berjuluk Setan Merah itu kini masih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Impian Besar Maarten Paes: Membawa Timnas Indonesia Lulus ke Piala Dunia 2026
- Bahrain vs Timnas Indonesia: Mees Hilgers Beri Isyarat Bermain
- Pernyataan Shin Tae-yong soal Kondisi Terkini Maarten Paes Bikin Berdebar
- Rehan/Lisa Susah Payah Raih Tiket 16 Besar Arctic Open 2024
- Gadis Wonogiri dan Putri KW Kompak Singkirkan Wakil Denmark di 32 Besar Arctic Open 2024
- Hanya Mengandalkan Fahry Septian Putratama, Polda Kalbar Gagal Pertahankan Gelar Kapolri Cup