Suporter Persija Tewas, Kita mau Ciptakan Rekor Apa?

Suporter Persija Tewas, Kita mau Ciptakan Rekor Apa?
Ucapan duka Persija Jakarta atas meninggalnya Haringga Sirila yang dikeroyok oknum Bobotoh pendukung Persib Bandung. Foto: Persija Jakarta

Fikri menyatakan mata rantai kekerasan dalam sepakbola harus diakhiri sekarang juga.

"Korban suporter sepakbola yang tewas ini rata-rata anak muda dan sudah puluhan jiwa melayang. Kita ini mau ciptakan rekor apa?” ujarnya.

Fikri menyebut kondisi ini sudah di luar batas keprihatinan. Menurut dia, mestinya klub ikut bertanggung jawab membina para suporternya.

“Semua pihak tidak boleh menutup mata, apalagi klub yang menjadi pujaan para suporternya,” kata politikus PKS itu.

Fikri menilai sanksi denda yang dikenakan kepada klub oleh Komisi Disiplin PSSI tidak cukup efektif mengakhiri kasus kekerasan suporter. Di samping itu, tidak ada efek jera kepada para pelaku. Perilaku suporter yang beringas dan fanatis berlebihan tetap berlangsung setiap tim kesayangannya tampil.

“Hal ini membuat mata rantai kekerasan tidak pernah ada habisnya di sepakbola kita, bukan besarkan prestasi, malah banyakin korban,” kata Fikri.

Karena itu, Fikri mengatakan sanksi yang dijatuhkan harus memberikan efek jera. Misalnya larangan suporter mendukung timnya dalam waktu lama, pengurangan poin untuk tim, sampai didiskualifikasi dari kompetisi.

Dia juga meminta pemerintah lebih serius dalam upaya penataan olahraga, terutama pelaksanaan event olahraga massal seperti sepakbola. Fikri meminta pemerintah bisa mencontoh bagaimana Inggris yang terkenal dengan pendukung fanatik sepakbolanya, mampu menyediakan keamanan dan kenyamanan bagi pengunjung. (boy/jpnn)


Korban suporter sepakbola yang tewas ini rata-rata anak muda dan sudah puluhan jiwa melayang. Kita ini mau ciptakan rekor apa?.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News