Supriyati dan Anaknya Tewas saat Antar Nasi untuk Suami
jpnn.com, TULANGBAWANG - jpnn.com - Seorang ibu dan anaknya, Supriyati, 32, dan M. Hafid Baihaki, 5, meninggal dunia setelah tenggelam sungai Way Kiri, Tulangbawang Udik, Tuba, Lampung, Sabtu (11/3).
Sekretaris Tiyuh Gedungratu Zainal Abidin mengatakan, jasad Supriyati ditemukan nelayan yang sedang mencari ikan di aliran Way Kiri. Jaraknya sekitar tiga kilometer dari lokasi ibu dan anak itu terjatuh.
’’Waktu itu mayatnya mengambang di tengah sungai,” sebut Zainal kepada Radar Lampung (Jawa Pos Group), Sabtu (11/3).
Setelah dievakuasi, kedua korban dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Tiyuh setempat. Posisi kuburnya berdampingan. “Tadi dimakamkan sekitar pukul 14.00 WIB. (Supriyati) bersama anaknya,” ujar dia.
Supriyati dan anaknya hilang setelah terjatuh ke sungai saat hendak mengantar nasi untuk suaminya, Widiyantoro, 29, Jumat (10/3).
Menurut Widiyantoro, lokasi dirinya menderes karet berjarak sekitar tiga kilometer dari rumah. Supriyati dan anaknya berjalan kaki menuju kebun karet mereka.
’’Setiap hari, istri saya memang mengantar makanan. Dia pernah saya larang supaya tidak usah lagi mengantar karena lokasinya cukup jauh. Tetapi, dia tetap saja mengantar dengan anak kami,” kata Widiyantoro.
Seperti biasa, Supriyati dan anaknya melalui pinggiran sungai. Di dekat kebun, mereka meniti jembatan yang terbuat dari batang bambu. Diduga saat itu mereka terpeleset dan terbawa arus sungai yang cukup deras dengan kedalaman sekitar tiga meter.
Seorang ibu dan anaknya, Supriyati, 32, dan M. Hafid Baihaki, 5, meninggal dunia setelah tenggelam sungai Way Kiri, Tulangbawang Udik, Tuba,
- Bocah di Palembang Terseret Banjir dan Tenggelam, Begini Kejadiannya
- Putranya Tewas Tenggelam, Drumer Matta Band Pegang Erat Kantong Jenazah
- Korban Tenggelam di Sungai Ogan Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Mirza-Jihan Ungkap Tiga Prioritas Bila Menang Pilkada Lampung
- Innovesia dan Komunitas Gemilang Lampung Sepakat Dorong Inovasi Pemuda
- 2 Bocah Tenggelam saat Mandi di Sungai Nambo Serang, Innalillahi