Surabaya Bakal Punya Shelter Khusus Perempuan Korban Kekerasan, Bisa Lapor 24 Jam
“KDRT meliputi kategori fisik 28 laporan, penelantaran ekonomi 13 laporan, psikis 21 laporan, dan seksual 1 laporan,” jelasnya.
Sedangkan di periode yang sama kekerasan non-KDRT tercatat 19 laporan, terdiri dari fisik 9 laporan, penelantaran ekonomi 1 laporan, psikis 3 laporan, dan seksual 6 laporan.
Kemudian berdasarkan catatan DP3APPKB Surabaya pada periode Januari-Mei 2024 angka kasus kekerasan KDRT dan non-KDRT mencapai 30 laporan.
Rinciannya, KDRT kategori fisik 8 laporan, kekerasan berbasis gender online (KBGO) 1 laporan, penelantaran ekonomi 3 laporan, dan psikis 10 laporan.
Sedangkan non-KDRT kategori fisik 2 laporan, KBGO 1 laporan, psikis 3 laporan, dan seksual 2 laporan.
Ida menyebut bahwa operasional rumah aman bagi perempuan bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
"Makanya korban kami taruh di sini, kami kuatkan semuanya supaya bisa pulih," ujarnya.
Ida menyatakan langkah pencegahan munculnya kasus kekerasan pada perempuan terus digencarkan hingga ke tingkat RT/RW.
Pemkot Surabaya menyiapkan tempat khusus untuk perempuan korban kekerasan, seperti masalah KDRT dan lainnya.
- Gegara Kelakar soal Janda, Ridwan Kamil Dinilai Merendahkan Perempuan
- KOPRI Dorong Adanya Ruang Aman untuk Perempuan dan Anak di Tempat-Tempat Ini
- Seorang Ibu Kaget Saat Terbangun, Sang Suami Sedang Mencekik Anaknya
- Deklarasi Pilkada Damai, Bawaslu-Kementerian PPPA-KPU Jamin Ruang Aman bagi Perempuan
- Kapan Seorang Anak Mulai Memiliki Cita-Cita?
- PDIP Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin yang Bawa Jatim dan Surabaya Lebih Maju