Surabaya Banjir, Tetapi..
jpnn.com, SURABAYA - Sejumlah kawasan di Kota Surabaya, Jawa Timur dilanda banjir setelah hujan deras mengguyur daerah yang dipimpin Wali Kota Tri Rismaharini itu Rabu (15/1) sore.
"Hujan deras, di depan rumah saya banjir," kata warga Kendangsari, Surabaya, Laila Mufidah.
Antara melansir, banjir terjadi di sejumlah kawasan seperti Kendangsari, Ketintang, Mayjen Sungkono, Bogowonto dan lainnya.
Menurut Laila, banjir yang terjadi di kawasan Kendangsari akibat saluran air atau box culvert yang ada tidak bisa menampung air saat hujan deras. Hal ini dikarenakan box culvert dari sisi utara dan selatan tidak menyambung ditambah dengan banyaknya tumpukan sampah yang mengakibatkan banjir.
Laila yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Surabaya ini mengatakan sebelum ada box culvert sampai ada box culvert di kawasan Kendangsari tetap banjir saat hujan deras. Namun demikian, lanjut dia, banjir yang ada saat ini cepat surut.
"Sekarang terkurangi sedikit dengan adanya box culver. Meski banjir, tetapi cepat surut tidak seperti tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap Dinas Pekerjaan Umum dan Pematusan Pemkot Surabaya segera mengatasi persoalan saluran air yang tidak terhubung dengan yang lainnya.
"Sebetulnya sudah dicek pihak kelurahan, di situ ada cor dan pipa bekas jembatan lama. Selain itu perlu disudet agar airnya lancar. Ini kata Pak Sekda (Sekretaris Daerah Kota Surabaya) mau bilang kan ke Bu Erna (Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pematusan Kota Surabaya)," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Sejumlah kawasan di Surabaya yang dilaporkan banjir ialah di kawasan Kendangsari, Ketintang, Mayjen Sungkono dan Bogowonto.
- Banjir Bandang Menerjang Sejumlah Desa pada 2 Kecamatan di Bondowoso
- Ninik Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi Pascabanjir Bandang
- Siang Ini Dua RT di Kelurahan Pluit Terendam Banjir Rob
- Ini Identitas Wanita Asal Surabaya Dibunuh Tanpa Busana di Malang
- Banjir di Bangli Menewaskan Seorang Bocah Tewas
- Banjir Bandang Putus Akses Utama Jalur Provinsi Trenggalek-Ponorogo-Pacitan