Surabaya Belum Zona Hijau, Bu Risma Diminta Tak Beri Harapan Palsu
jpnn.com, SURABAYA - Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Windhu Purnomo menpis klaim Wali Kota Tri Rismaharini yang mengatakan Surabaya sudah memasuki zona hijau.
Windhu menyayangkan pernyataan Bu Risma, sapaan karib Tri Rismaharini tersebut, karena bisa disalahpahami oleh masyarakat dan cenderung menyesatkan.
"Saya tahu (mengklaim Surabaya zona hijau Covid-19) dasarnya memang dari Rt (rate of transmission) yang dikeluarkan dari Kemenkes tetapi itu cuma sehari. Rt kalau belum 14 hari berturut-turut ya belum (termasuk zona hijau)," tegas Windhu.
Windhu menjelaskan, tingkat penularan atau Rt Covid-19 di Kota Surabaya saat masih fluktuatif. Terkadang, angka tingkat penularan Covid-19 berada di atas angka 1 dan beberapa kali terjadi di bawah angka 1.
Dia menegaskan, suatu daerah bisa zona hijau jika angka tingkat penularan Covid-19 jauh berada di bawah angka 1 selama 14 hari berturut-turut.
Windhu pun menyindir klaim Risma yang menyebut Surabaya sebagai zona hijau Covid-19, dengan sebutan hijau semangka.
"Hijau di Kota Surabaya adalah hijau semangka. Jadi hijaunya di kulit tapi sesungguhnya dalamnya merah. Itu nanti malah menyesatkan, masyarakat akan keluyuran dan justru berbahaya," ujar Windhu.
Menurut Windhu, Risma terlalu terburu-buru mengklaim Surabaya masuk ke dalam zona hijau. Windhu juga mengingatkan tingginya angka tingkat kematian (fatality rate) akibat Covid-19 di Surabaya.
Pakar Epidemiologi menyebut penularan covid-19 di Surabaya masih tinggi sehingga Wali Kota Tri Rismaharini tidak bisa menyebut zona hijau.
- Risma-Gus Hans Daftar ke MK, Gugat Hasil Pilgub Jawa Timur
- Hasto PDIP Yakin Jatim Tidak Akan Kebanjiran Kalau Dipimpin Risma-Gus Hans
- Anwar Berkeley
- Ari Dian
- Soal Debat Cagub Jatim, Hasto: Bu Risma Menampilkan Kepemimpinan Berakar Prestasi
- 3 Cagub Jatim Tawarkan Solusi Menyelesaikan Kesenjangan Sosial di Pulau Madura