Surabaya Bisa jadi Rujukan Pengelolaan Sampah di ASEAN
jpnn.com, SURABAYA - Jajaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengajak rombongan Sekjen dan perwakilan tetap negara anggota ASEAN berkunjung ke Kota Surabaya
Kota Pahlawan ini dipilih sebagai tujuan kunjungan karena selalu menjadi yang terdepan dalam pengelolaan sampah. Hal ini terbukti dengan satu-satunya kota di Indonesia yang meraih Adipura Kencana.
Salah satu tempat yang dikunjungi KLHK dan rombongan ini adalah pusat daur ulang sampah yaitu Pusat Daur Ulang (PDU) Jambangan.
PDU ini termasuk yang layak menjadi panutan. Fasilitas daur ulang sampah yang dibangun pada 2015 ini bisa mengelola 5-6 ton sampah per hari, dengan kapasitas maksimum 20 ton/hari, serta income harian dari sampah yang terolah adalah Rp 6 juta/hari.
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK M.R. Karliansyah yang mendampingi rombongan ASEAN mengatakan pengelolaan sampah di Surabaya sungguh luar biasa.
Menurutnya, Surabaya patut menjadi contoh bagi kota lainnya di Indonesia dan bahkan ASEAN.
"Kita ingin menunjukkan kepada Sekjen dan Duta Besar Negara ASEAN, bahwa Surabaya adalah leader dalam pengelolaan Sampah. Pengelolaannya bukan hanya digerakkan oleh Pemda, tapi muncul dari inisiatif masyarakat sendiri. Inilah yang ingin kita tunjukkan", kata Karliansyah yang juga didampingi dua dirjen KLHK lainnya.
Surabaya selalu menjadi kota yang terdepan sebagai contoh dalam pengelolaan sampah di Indonesia.
- Menteri LH Hanif Faisol Terjun Langsung Bersihkan Sampah di Kali Cipinang
- Bank Mandiri & Kelompok Wanita Tani Bekerja Sama Ubah Sampah jadi Benda Bernilai
- Prabowo Subianto Pecah KLHK jadi 2 Kementerian Berbeda
- Ini Deretan Keberhasilan yang Dicapai KLHK Selama 10 Tahun Dipimpin Menteri Siti Nurbaya
- Wakil Rakyat Menyoroti Mekanisme Pembayaran Gaji PPPK
- Indonesia Dorong 4 Strategi Penguatan Kerja Sama Antar-Kepala Daerah BIMP-EAGA