Surabaya Dominasi Kasus Positif Covid-19 di Jawa Timur

jpnn.com, SURABAYA - Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur mencatat jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Surabaya mencapai 1.035 orang.
"Surabaya lebih dari 1.000 orang atau bertambah 90 orang dibandingkan sehari sebelumnya yang jumlahnya 945 orang," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Sabtu (16/5) malam.
Angka tersebut hampir separuh dari jumlah total pasien positif COVID-19 secara keseluruhan di Jatim yang mencapai 2.088 orang.
Berdasarkan data hingga Sabtu pukul 17.00 WIB, tercatat penambahan 167 kasus baru di wilayah setempat.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut kembali mengingatkan kepada masyarakat, khususnya di Kota Pahlawan, untuk mengikuti anjuran pemerintah dengan cara tidak keluar rumah kecuali kepentingan mendesak.
Selain itu, kata dia, pola hidup bersih dan sehat juga tidak boleh diabaikan, seperti cuci tangan dengan air mengalir, menggunakan masker, hindari kerumunan hingga penerapan social and physical distancing (jaga jarak sosial dan fisik).
Setelah Kota Surabaya, tambahan kasus baru berasal dari Sidoarjo sebanyak 45 orang, Kabupaten Pasuruan 10 orang dan masing-masing lima orang dari Kabupaten Probolinggo serta Magetan.
Kemudian, masing-masing dua orang dari Kota Probolinggo, Kabupaten Malang dan Gresik, lalu masing-masing satu orang dari Lumajang, Kota Malang, Jember, Kota Pasuruan, Bojonegoro serta Kota Kediri.
Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur mencatat jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Surabaya kembali bertambah.
- Khofifah Terima Hadiah Ini di Hari Pertama Bertugas, Pengirimnya
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Khofifah Langsung Kerja Seusai Pelantikan, Sebut Efisiensi Anggaran Tak jadi Masalah
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO