Surabaya Kota Pertama Operasikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

jpnn.com, SURABAYA - Surabaya bakal menjadi kota pertama yang mengoperasikan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) pada tahun ini.
Kapasitas pembangkit listrik berbasis biomassa tersebut mencapai sepuluh megawatt (mw).
Kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) sendiri bakal meningkat pesat seiring beroperasinya 12 PLTSa pada 2019–2022 mendatang.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, investasi yang dikucurkan untuk pembangunan pembangkit itu mencapai USD 49,86 juta.
’’Dari volume sampah 1.500 ton per hari,’’ kata Arcandra akhir pekan kemarin.
Sebanyak 12 PLTSa tersebut memang beroperasi di 12 wilayah di Indonesia dengan waktu operasional yang berbeda-beda.
Total listrik yang dihasilkan mencapai 234 mw dari sekitar 16 ribu ton sampah per hari.
’’Itu cukup besar untuk kemudian menjadi listrik yang akan dibeli PLN,’’ kata Arcandra.
Surabaya bakal menjadi kota pertama yang mengoperasikan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) pada tahun ini.
- Inilah Hasil Drawing Barati Cup International East Java 2025
- Ada Seleksi PPPK 2024, Bukan Berarti Jumlah Guru Bertambah
- JCI East Java Dorong Pengusaha Muda Aktif Mengembangkan Diri
- Cegah Kasus Kesehatan Mental Lewat Platform Heroremaja Besutan Yayasan Plato
- Tingkatkan Edukasi Kesuburan, Komunitas Menuju Dua Garis Gelar Fertility Bootcamp
- Zarof Ricar, Ibu Tiri, Uang Pergaulan, dan Eks Ketua PN Surabaya