Surabaya Sudah Over Supply Mal
Kamis, 23 Agustus 2012 – 09:45 WIB

Surabaya Sudah Over Supply Mal
Ia menambahkan, jika pembangunan mal masih terus terpusat akan tercipta iklim bisnis yang buruk. Mal yang tingkat keterisiannya tenant di bawah 70 persen dipastikan merugi. Pemilik mal terpaksa harus mensubsidi biaya operasionalnya. "Sekarang ini telah ada beberapa mal yang tingkat keterisian tenantnya di bawah 70 persen bahkan, 50 persen," terangnya.
Tahun ini, lanjut Didi di Surabaya tak ada mal baru yang dibuka. Namun ada beberapa mal yang masih dalam proses pembangunan. Investor harus memiliki bidikan segmen yang kuat. Segmen ini tak hanya tingkat kelas yang dibidik namun juga jenis barang yang ditawarkan. "Jika tidak, pasti akan ditinggalkan pengunjung," ujarnya.
Selain itu, terkait perizinan pembangunan Didi juga menghimbau pemerintah provinsi lebih selektif dalam memetakan tempat. "Jangan sampai ada yang head to head, sebab mal baru yang diharapkan dapat lebih meningkatkan gairah ekonomi daserah justru merugikan beberapa pihak," ucapnya. (uma)
SURABAYA - Semakin padatnya keberadaan mal di Surabaya, membuat tingkat persaingan mal semakin ketat. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi Emas Secara Digital di Pegadaian
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 19 April 2025: Tetap Stabil di Rp 1,965 Juta Per Gram