Surat An-Nisa' Ayat 34 Belah Ulama Australia Soal Isu KDRT
Satu dekade yang lalu sebuah laporan oleh Dewan Kesejahteraan Perempuan Islam di Victoria menyatakan bahwa para Ulama Muslim tidak diperlengkapi untuk menanggapi masalah modern yang rumit termasuk pernikahan, perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga, dan bahwa beberapa dari mereka melakukan pernikahan poligami ilegal, atau menghalangi polisi untuk mengajukan tuduhan KDRT.
"Mayoritas Ulama di Australia masih menerapkan apa yang saat ini dianggap sebagai Islam klasik arus utama dan logikanya, terutama pada isu-isu gender," kata Adis Duderija, yang meneliti Islam progresif dan gender dalam Islam di Griffith University.
Photo: Seorang perempuan yang mengenakan niqab. (Amani Haydar)
Apa yang juga dibutuhkan sekarang, kata para penyintas dan para pendukung, adalah agar para cendekiawan dan pemimpin spiritual Australia yang paling senior untuk memecah kebisuan mereka dan memberikan kejelasan pada surat An-Nisa' ayat 34, sebagaimana yang dilakukan para Ulama di negara-negara Barat lainnya.
Dalam sebuah langkah yang langka di tahun 2012, misalnya, Dewan Tinggi Islam Kanada mengeluarkan fatwa, yang ditandatangani oleh 34 Ulama anggota, yang menyatakan bahwa pembunuhan demi kehormatan, kebencian terhadap perempuan dan kekerasan dalam rumah tangga adalah "tindakan dan kejahatan yang tidak Islami dalam Islam".
Namun di Australia, hampir tidak ada diskusi. Dewan Ulama Nasional Australia sebelumnya menyerukan para Ulama untuk menyampaikan khotbah Jumat khusus tentang KDRT untuk menandai Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan.
Tapi sementara pihak mereka telah mengeluarkan pernyataan rinci mengklarifikasi posisi Islam terhadap homoseksualitas ("homoseksualitas adalah tindakan terlarang; dosa besar dan siapa pun yang mengambil bagian di dalamnya dianggap sebagai hamba yang tidak patuh kepada Allah yang akan mendapatkan ketidaksenanga dan ketidaksetujuan-Nya"), tidak ada nasihat seperti itu yang tertulis dalam surat An-Nisa' ayat 34.
"Sebagai seorang perempuan, sebagai anggota komunitas Muslim, itu akan sangat berarti jika Ulama besar akan muncul dan berkata, 'tidak pernah ada alasan untuk kekerasan," kata Fatima, korban kekerasan dalam rumah tangga.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata