Surat Balasan SBY untuk Nazar Menuai Protes
Selasa, 23 Agustus 2011 – 06:58 WIB
JAKARTA - Surat balasan dari Presiden SBY kepada tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin, menuai kritik dari berbagai kalangan. Menjawab surat Nazaruddin itu, apalagi dengan menggunakan kertas berkop resmi kepresidenan dipandang sebagai tindakan yang tidak tepat.
Direktur Eksekutif Reform Institute Yudi Latief mengatakan langkah Presiden SBY justru membuktikan bahwa dunia perpolitikan di Indonesia semakin diarahkan ke dalam sebuah sandiwara. Dimana permasalahan pribadi dijadikan sebagai permasalahan atau isu publik.
"Seharusnya, Presiden SBY, sebagai pemimpin negara tidak perlu menanggapi surat Nazaruddin yang cenderung pribadi dan sentimentil," ujar Yudi di Gedung DPR, kemarin (22/8).
Menurut Yudi, Presiden sudah menjatuhkan martabatnya sebagai pemimpin negara, sebab tidak dapat melakukan perubahan apa-apa. "Tidak sepantasnya Presiden menanggapi surat salah secara hukum dan ketatanegaraan," kata penulis buku Negara Paripurna, itu.
JAKARTA - Surat balasan dari Presiden SBY kepada tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin, menuai kritik dari berbagai kalangan.
BERITA TERKAIT
- Koalisi BEM Banten Serukan Tolak Upaya Said Didu Mengadu Domba terkait PIK 2
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Menahan 3 Ketua Pokja Proyek DJKA
- Parcok Cawe-Cawe di Pilkada, Deddy PDIP Serukan Copot Jenderal Listyo
- KSAD Jenderal Maruli: Lulusan Seskoad Harus Mampu Mengemban Tugas Masa Depan
- Barang Hasil Penindakan di 3 Wilayah Ini Dimusnahkan Bea Cukai, Berikut Perinciannya