Surat edaran JK Antisipasi Akhir Koalisi dengan Demokrat
Selasa, 10 Februari 2009 – 19:43 WIB
JAKARTA - Pengamat politik Muhammad Qodari menilai bahwa langkah Golkar untuk segera mengeluarkan surat edaran Ketua Umum dalam rangka penjaringan nama capres/cawapres merupakan antisipasi Golkar jika ternyata harus mengakhiri koalisi dengan Partai Dmeokrat. Pasalnya, pada Rapimnas Demokrat baru-baru ini, ternyata Demokrat sudah mengisyaratkan untuk tidakmengulangi duet SBY-JK. Namun demikian Qodari juga menilai bahwa dari beberapa faktor posisi Golkar di mata Demokrat masih krusial. Diantaranya, sebut Qodari, Golkar merupakan partai besar yang sedang membutuhkan kepastian politik dan di internal Golkar ada banyak nama yang mulai muncul serta punya aspirasi untuk menjadi capres/cawapres.
“Isyarat itu tercermin pada pidato Ketua Dewan Pembina Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam konteks pidato itu pesan yang terkuat adalah yang tidak disampaikan yaitu ketika Yudhoyono tidak menyebut nama Jusuf Kalla sebagai cawapres,” Qodari usai diskusi di pressroom DPR, Selasa (10/2).
Baca Juga:
Direktur Eksekutif Indo Barometer itu menambahlan, kesimpulan seperti itu susah dihindari. “Karena sebuah kesimpulan politik tidak hanya selalu ditarik dari apa yang disampaikan. Pesan terkuat adalah SBY sedang menghitung calon yang lain,” katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Pengamat politik Muhammad Qodari menilai bahwa langkah Golkar untuk segera mengeluarkan surat edaran Ketua Umum dalam rangka penjaringan
BERITA TERKAIT
- Tak Hadiri Penetapan KPU, Gubernur-Wagub Kalsel Terpilih Sampaikan Permohonan Maaf
- Dewan Pakar BPIP Apresiasi Komitmen Menlu Sugiono Jalankan Diplomasi Pancasila
- 102 Formasi PPPK 2024 di Daerah Ini Belum Terisi
- R2, Honorer TMS & Belum Daftar PPPK Tahap 2 Mengetuk Istana, Ada Kemajuan
- Honorer Berstatus R2 dan R3 PPPK 2024 Siapkan Demo Nasional Besar-besaran
- Tolong Dicatat, Indonesia Bakal Punya Monumen Reog