Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Fahri Hamzah Surati Mahathir Mohamad
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Fahri Hamzah mengaku mengirim surat lewat Twitter kepada Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad soal surat suara pemilu Indonesia yang sudah tercoblos di Selangor. Dia meminta agar kasus ini jangan ditutup.
"Karena kasus ini kasus besar dan ini modusnya ada di mana-mana, ada orang punya akses pada kelebihan cetak kertas suara," ungkap Fahri.
Apalagi, ujar Fahri, Bawaslu sudah menyatakan bahwa kertas suara itu asli. Dia heran kenapa kasus ini tidak mau dibuka dengan terang. Fahri menyatakan seharusnya KPU transparan. "Makanya KPU jangan ada kesan oh mau main mata, kasus ditutup, dibilang kertasnya sampah, tidak usah diakui," kata pria yang kerap tampil berpeci ini.
Fahri pun mengatakan bahwa bukan di situ letak masalahnya, tetapi bagaimana surat suara bisa diakses orang yang tidak bertanggung jawab. "Dari mana dia dapat akses, siapa di KPU yang memberikan otorisasi pengedaran kertas suara di luar mekanisme disimpan di tempat ilegal," ungkapnya.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Duga Ada Pencetakan Surat Suara Liar
Menurut Fahri, hal itu harus diburu. Jangan dianggap remeh. Jangan dianggap sampah saja. "Wah ini bahaya cara berpikirnya ini," tegasnya.
Dia menegaskan, kalau memang mau berkonspirasi curang silakan, tetapi itu berbahaya bagi keselamatan demokrasi dan transisi. "Karena kalau yang curang menang, pasti orang ngamuk," jelas Fahri. (Boy/jpnn)
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Fahri Hamzah ingin menyeret PM Malaysia Mahathir Mohamad ke dalam kasus surat suara tercoblos di Selangor
Redaktur & Reporter : Boy
- Sejumlah Tokoh Merapat ke Kediaman Prabowo, Dari Fahri Hamzah Hingga Budiman
- Orang Dekat Prabowo Beri Sinyal Fahri Hamzah jadi Menteri Perumahan
- PDIP seperti Dapat Durian Runtuh, Pendukung Anies Berpesta
- Gempa MK
- Putusan MK soal Pilkada Melambungkan Nama Fahri Hamzah di X
- PKS Ngebet Merapat ke Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah Singgung Gagasan yang Sulit Dikompromikan