Surat Terbuka untuk Presiden Joko Widodo

Dalam peringatan bersama masyarakat, 70 tahun Indonesia Merdeka. Harapan besar kami membuncah, Bapak dapat memerhatikan lebih khusus atas nasib kami.
Pak Jokowi,
Kami tentu saja bukan siapa-siapa harus berkirim surat terbuka seperti ini kepada Bapak. Oya Pak, kami ingin mengingatkan kembali, Menteri Kesehatan RI, Ibu Nilla F Moeloek, berkirim surat pada tanggal 7 Juni 2016 lalu. Tapi belum ada respon Bapak.
Isinya, memohon Bapak dapat mengakomodir bidan desa berlabel PTT (Pusat) yang berusia di atas 35 tahun sebagai PNS. Dan memerlukan kebijakan dan keputusan Bapak, sehingga kami dapat diakomodir ke dalam PP Manajemen PNS.
Delapan hari kerja lagi Pak. Kami akan diumumkan dan kami tidak tahu apakah kami masih penting dan dibutuhkan demi capaian Indeks Pembangunan Manusia, program 1000 Hari Pertama Kehidupan, dan menekan angka kematian ibu, dan angka kematian bayi, pemberian vitamin A, dan bergelut dengan posyandu sehari-hari.
Bapak mohon dapat menegaskan, agar kami tetap berpikiran sehat, menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan dengan tenang, dan kami bebas dari politik ladang PUNGLI, Pak Presiden Jokowi.
Salam Juang! Bapak Presiden Joko Widodo,
Karawang, 16 Agustus 2016
Bidan Desa Lilik Dian Ekasari, dan kawan-kawan
JAKARTA--Peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke-71 menjadi momen penting bagi para bidan desa PTT (pusat) memperjuangkan nasibnya. Mereka berharap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi