Surat Terbuka Warga Carita Untuk Presiden Jokowi
jpnn.com, PANDEGLANG - Timan (50) yang mengaku mewakili Masyarakat Pesisir Carita, Banten mengadu ke Presiden Joko Widodo. Bentuk pengaduan itu dibuat dalam surat terbuka agar masalah yang dialami bisa ada solusinya.
Masalah yang dihadapi Timan dan warga pesisir Carita adalah tertutupnya akses menuju proyek pemecah ombak dan pengerukan sungai.
Akses jalan diduga ditutup oleh investor yang akan membangun hotel di area tersebut.
Upaya mencari solusi dari penutupan akses jalan ini sudah dilakukan. Kamis (7/12) lalu, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Banten pun menginisiasi pertemuan untuk mencari solusi.
Pertemuan berlangsung di Kantor Polsek Carita. Ironisnya, masyarakat pesisir Pantai Carita tak diundang.
Meski tak diundang, namun di lokasi sekitar 60 warga dari tiga kampung Desa Carita dan Desa Sukajadi, Kecamatan Carita, yakni kampung Pegedongan, Pakojan dan Udik tetap mendatangi pertemuan. Pihak manajemen hotel yang diundang justru tak datang. Masalah pun menggantung.
Seperti apa pengaduan warga Carita ke Presiden Jokowi? Berikut Surat Terbuka yang diterima, Sabtu (9/12).
Bapak Presiden yang kami muliakan, seperti kata pepatah, “tak ada laut, maka tak ada ikan; tak ada ikan, maka tak ada nelayan,” begitulah nasib para nelayan alami di kampung halaman kami sendiri.
Masalah yang dihadapi Timan dan warga pesisir Carita adalah tertutupnya akses menuju proyek pemecah ombak dan pengerukan sungai.
- Seorang Kakek Digigit Komodo di Pulau Rinca, Begini Kondisinya
- Polda Sumsel Tangkap Jaringan Narkoba Timur Tengah, Mau Diedarkan di Bogor
- Irjen Iqbal Ingatkan Pengusaha Angkutan Umum Utamakan Keselamatan Penumpang Saat Natal & Tahun Baru
- Pengamanan Nataru, Irjen Iqbal Ancam Copot Pejabat yang Tak Becus Jaga Masyarakat
- 1 Perahu Nelayan Mukomuko Karam Diterjang Ombak Besar
- Siang Ini Dua RT di Kelurahan Pluit Terendam Banjir Rob