Surat Terbuka Warga Carita Untuk Presiden Jokowi
Ingin kami curahkan sekelumit nasib kami, tentang pesisir pantai yang biasa kami gunakan sebagai tempat memulai aktivitas mengais rezeki di tanah leluhur kami.
Bapak Presiden, begitu pahit nasib yang kami alami di negeri yang Bapak pimpin ini. Bagi kami rakyat kecil, melaut adalah sumber pencaharian kami untuk menghidupi keluarga (anak, istri dan orangtua). Akan tetapi, jika jalan kami untuk beraktivitas ditutup, maka kami tidak dapat lagi untuk menghidupi keluarga kami.
Bapak Presiden, di awal tahun 2017 ini ada investor baru dari Jakarta membeli banyak bidang tanah (manajemen hotel bersangkutan dan sekitarnya) di Pantai Carita, tepatnya di Desa Sukajadi. Masyarakat merasa resah sejak investor tersebut datang, karena sikap investor yang arogan.
Mengapa kami menolak investor tersebut? Di pertengahan tahun 2017 terjadi perselisihan antara masyarakat dan pihak Hotel. Hal ini berawal dari pihak hotel yang melarang dan menghalangi kami, dengan tidak memberikan akses jalan untuk ke pantai.
Bahkan pihak hotel membuat tembok yang menghalangi jembatan bambu untuk akses kami ke pantai. Permasalahan tersebut sampai saat ini belum selesai, sebab akses jembatan yang dibangun masyarakat secara swadaya sewaktu-waktu dapat ditutup kembali oleh pihak hotel.
Bapak Presiden, di bulan Oktober 2017, pemerintah daerah mencanangkan program untuk kepentingan masyarakat Pantai Carita dengan memperluas dan memperdalam muara sungai ke laut yang telah lama dangkal.
Bagi kami, program pemerintah tersebut sangat penting sebagai jalur yang juga sangat penting untuk akses memasukkan dan mengeluarkan perahu nelayan untuk melaut. Tetapi, program pemerintah tersebut mendapat penentangan dari pihak Hotel. Mereka berdalih program tersebut mengotori dan merusak pemandangan.
Pada November 2017, program pemerintah lanjutan berupa pembuatan tanggul pemecah ombak untuk mengatasi dan melindungi kampung masyarakat Carita, khususnya Kampung Pegedongan, dari bahaya ombak besar yang sewaktu-waktu bisa menerjang kampung, lagi-lagi mendapat penentangan dari pihak Hotel hingga masalah tersebut dibawa ke ranah hukum.
Masalah yang dihadapi Timan dan warga pesisir Carita adalah tertutupnya akses menuju proyek pemecah ombak dan pengerukan sungai.
- Seorang Kakek Digigit Komodo di Pulau Rinca, Begini Kondisinya
- Polda Sumsel Tangkap Jaringan Narkoba Timur Tengah, Mau Diedarkan di Bogor
- Irjen Iqbal Ingatkan Pengusaha Angkutan Umum Utamakan Keselamatan Penumpang Saat Natal & Tahun Baru
- Pengamanan Nataru, Irjen Iqbal Ancam Copot Pejabat yang Tak Becus Jaga Masyarakat
- 1 Perahu Nelayan Mukomuko Karam Diterjang Ombak Besar
- Siang Ini Dua RT di Kelurahan Pluit Terendam Banjir Rob