Surat untuk Angelina, Tere, Meutya, Nurul, Vena, Eko, Wanda, Primus Cs

Surat untuk Angelina, Tere, Meutya, Nurul, Vena, Eko, Wanda, Primus Cs
Surat untuk Angelina, Tere, Meutya, Nurul, Vena, Eko, Wanda, Primus Cs
Pada mulanya, memang hanya banjir talking-talking. Banyak politikus yang keberatan karena system itu akan membuat caleg separpol menjadi bersaing seraya berkompetisi dengan caleg partai lain. Tetapi banjir yang paling seru justru adalah keterpilihan para artis yang bahkan menggusur para politikus kawakan.

Memang tidak adil untuk mengatakan bahwa mereka yang tergusur itu lebih baik dari para artis dan pendatang baru lainnya. Bahwa, angota DPR lama  lebih berpengalaman memang sudah jelas.  Barangkali, dapat disebutkan ada plus-minusnya.

Jika mau jujur ada banyak catatan dari “banjir politik” kali ini. Misalnya, banyak anggota DPR lama, katakanlah mungkin lebih bermutu, tapi tidak dikenal di daerah pemilihannya.

Selama lima tahun ini pun ia jarang muncul saat reses DPR. Rakyat boleh jadi tak mengingatnya berasal dari daerah pemilihan itu, karena tak ada yang dilakukannya selama lima tahun ini.

SEORANG kawan bercanda bahwa Pemilu 2009 mirip “banjir politik.” Sebagaimana galibnya banjir, selalu membawa perubahan. Tak sia-sia pepatah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News