Surga Dunia
Oleh Dahlan Iskan
Padahal, acara hari itu dirancang sangat formal: pelantikan rektor Universitas Indonesia (UI) yang biasanya sangat anggun.
Memang terlihat di video itu: mereka yang sudah hadir di aula banyak mengenakan jas dan dasi. Maka saat Nadiem masuk dengan penampilan seperti itu terasa sekali urakannya.
Saya hampir memberanikan diri kirim WA ke Nadiem. Saya ingin mengatakan padanya: daripada heboh-heboh seperti itu lebih baik tidak usah ada pelantikan rektor. Kenapa harus ada pelantikan?
Waktu saya menjadi sesuatu dulu, saya hapus kebiasaan acara pelantikan dirut BUMN. Buang-buang waktu. Yang penting kan surat pengangkatannya.
Dengan surat pengangkatan itu seorang direksi sudah bisa bekerja. Toh, di situ sudah disebutkan tanggal berapa harus mulai bertugas.
Maka selama tiga tahun itu tidak pernah ada acara pelantikan direksi BUMN. Namun saya urungkan rencana kirim WA ke Nadiem itu.
Pekerjaan menteri itu --apalagi Mendiknas-- luar biasa banyak. Saya tidak mau menambah pekerjaan itu. Saya khawatir Nadiem langsung memikirkannya dan menit itu juga membalas WA saya --seperti yang ia lakukan sebelumnya.
Biarlah Nadiem memikirkannya sendiri. Lalu mengambil langkah tentang penampilan barunya. Ia sudah dewasa. Cerdas pula. Ia tahu apa yang harus ia lakukan.