Suro
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Inti ajaran tasawuf adalah distansi, menjaga jarak dari nafsu urusan duniawi, konsentrasi atau memusatkan pikiran untuk berzikir pada Allah, serta menjadi insan kamil, yaitu puncak proses untuk menjadi manusia sempurna karena kedekatan dengan Allah.
Di Indonesia perkembangan tasawuf tidak selalu mulus, karena selalu mendapat penentangan dari kalangan Islam rasional.
Dalam sejarah perkembangan Islam di Arabia, hal yang sama juga terjadi ketika kelompok rasional yang bertumpu pada filsafat bertentangan dengan kalangan kelompok syariah.
Para filsuf Islam seperti Ibnu Rusydi, Al-Kindi, Al-Farabi, dan Ibnu Sina dianggap sebagai penganjur ajaran yang tidak sesuai dengan syariah. Imam Al-Ghazali mengecam keras para penganut filsafat dan menyebut pikiran mereka rancu (tahafut) dan menyesatkan kepada kekafiran.
Perbedaan pendapat Al-Ghazali dengan Ibnu Rusydi menjadi legenda dalam sejarah perkembangan pemikiran Islam, setelah Ibnu Rusydi mengecam balik Al-Ghazali dengan menyebut rancu dalam menuduhkan kerancuan (tahafut-al tahafut).
Al Ghazali, ahli syariat dan teolog, menyusun landasan yang menyediakan ruang bagi perpaduan Islam dan mistisisme melalui buku magnum opus Ihya’ Ulumuddin.
Al-Ghazali menegaskan bahwa Islam dan tasawuf seharusnya bisa saling mendukung dan menguatkan, bukannya saling menjatuhkan.
Keberadaan sufisme Jawa bisa dilacak sejak Islam masuk ke Jawa abad ke-15. Islam masuk melalui pedagang Gujarat lewat wilayah-wilayah pesisir Utara Jawa seperti Gresik, Tuban, dan Jepara.
Tradisi malam satu Suro berawal di era Sultan Agung. Ketika itu, masyarakat masih mengikuti sistem penanggalan warisan tradisi Hindu.
- Sambut Tahun Baru Islam, BAZNAS RI Gelar Mujahadah dan Doa Bersama Mustahik
- Peringati Tahun Baru Islam, BPIP dan TNI AD Gelar Lomba Kampung Pancasila
- Ribuan Warga Kotawaringin Timur Meriahkan Pawai Taaruf Sambut Tahun Baru Islam
- Ribuan Warga Menghadiri Pawai Obor Peringati Tahun Baru Islam di Kota Bogor
- Tegas, AKBP Agus Larang Konvoi Pesilat Saat Peringatan Suroan di Madiun
- Julukan Hujjatul Islam untuk Rocky Gerung