Surplus Beras Bisa Dioptimalkan Jadi Cadangan Nasional
jpnn.com, JAKARTA - Surplus beras pada 2018 sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) diharapkan bisa dioptimalkan menjadi cadangan nasional.
Hal itu berguna untuk mengantisipasi kebutuhan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti bencana alam maupun hasil pertanian yang tak sesuai target.
"Kira-kira tiga bulan ke depan untuk ketahanan pangan cukup atau tidak beras kita? Kalau ada bencana alam, cukup atau tidak beras kita? Begitulah pentingnya peran cadangan (beras) nasional," ujar Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dadang, Sabtu (3/11).
Dadang menambahkan, Kementerian Pertanian (Kementan) adalah pihak utama yang tidak bisa dilepaskan begitu saja mengenai data perberasan nasional.
Menurut Dadang, keterlibatan Kementan bakal memudahkan implementasi suplai beras.
Keterlibatan dalam acuan perberasan nasional membuat Kementan dapat berargumentasi melalui datanya terkait keputusan belum perlunya impor beras.
"Kita hitung dengan baik berapa produksi beras. Diisi dengan benar dapatnya berapa produksinya, laporkan apa adanya," ucap Dadang.
Menurut Dadang, arah kebutuhan perberasan nasional selama ini sudah terbiasa berorientasi memenuhi demand.
Surplus beras pada 2018 sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) diharapkan bisa dioptimalkan menjadi cadangan nasional.
- Berani Memainkan Harga Beras, Pedagang Nakal Siap-Siap Saja
- Prabowo Hentikan Impor Beras ke Indonesia pada 2025
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pengumuman, Beras Bakal Kena PPN 12 Persen, Simak Detailnya
- Cadangan Beras Pemerintah Aman, Tak Perlu Impor
- Anak Buah Prabowo Yakin 2025 Indonesia Bebas dari Impor