Survei Capres: Airlangga Tertinggi, Prabowo Kedua, JK dan Megawati Jauh di Bawah
jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menempatkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai tokoh partai politik dengan elektabilitas tertinggi.
Responden menilai Airlangga lebih pantas menjadi presiden ketimbang petinggi partai politik lainnya seperti Prabowo Subianto dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Untuk elektabilitas tokoh parpol Ketum Golkar Airlangga Hartarto tertinggi dengan 17,6 persen,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo dalam diskusi virtual, Senin (12/4).
Menurut Kunto Adi, responden diberikan pertanyaan, dari tokoh partai politik berikut ini siapa yang menurut anda berpotensi terpilih menjadi presiden di 2024.
Prabowo dengan elektabilitas 15,6 persen duduk di peringkat kedua, disusul anak buahnya di Gerindra Sandiaga Uno dengan 13,7 persen.
Selanjutnya, muncul nama politisi PDI-P Puan Maharani dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar dengan angka 9,6 persen. Lalu, disusul oleh Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan angka 9,0 persen.
Nama lain yang muncul adalah Presiden PKS Ahmad Syaikhu dengan 8,3 persen. Di urutan bawah juga ada nama politikus senior Golkar Jusuf Kalla, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan anggota DPR RI dari NasDem Ahmad Syahroni.
Survei ini dilakukan terhadap 1.260 responden yang tersebar di 34 provinsi Indonesia pada 29 Maret hingga 4 April 2021.
Hasil survei capres terbaru menempatkan Airlangga Hartarto di atas tokoh-tokoh partai politik yang jauh lebih senior
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- Prabowo Yakin Andra Soni Akan Membawa Banten Lebih Baik
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya
- Satgas Semikonduktor Indonesia dan Purdue University Teken MoU, Menko Airlangga: Momentum Bersejarah
- Transaksi Modal dan Finansial Melonjak, Neraca Pembayaran Indonesia Surplus