Survei Capres LSI, Pertarungan Hanya Megawati, Prabowo, Ical
Minggu, 17 Juni 2012 – 21:10 WIB
JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis tidak ada calon presiden dari Partai Demokrat yang mendapatkan dukungan signifikan. Hasil survei LSI menunjukkan untuk capres, PD mengalami problem yang pelik.
Yang tertinggi dukungan kepada Ani Yudhoyono 12,6 persen. Di bawah Ani, bercokol nama-nama tokoh PD lain yang dukungannya di bawah lima persen. Yakni, Anas Urbaningrum empat persen, Andi Malaranggeng 3,8 persen, Soekarwo 3,3 persen, Djoko Suyanto 3,3 persen dan Marzuki Ali 2,5 persen. Untuk perbanding, LSI juga meriset capres Partai Golkar, PDI Perjuangan dan tokoh-tokoh lain di luar tiga partai itu.
Di internal Golkar, LSI menemukan bahwa capres yang punya elektabiltias tertinggi adalah Aburizal Bakrie dengan 20,1 persen. Disusul masing-masing Hamengkubuwono X 11,3 persen, Jusuf Kalla 11,0 persen, Akbar Tandjung 2,9 persen, Fadel Muhammad 1,3 persen dan Theo Sambuaga 0,3 persen. "Iklan yang gencar soal penghargaan budaya Jawa dan pelatihan usaha kecil yang dilansir Aburizal membuatnya kini jauh meninggalkan Jusuf Kalla dan Hamengkubuwono X," kata Peneliti Muda LSI Adjie Alfaraby, Minggu (17/6), di Jakarta.
Untuk capres PDIP, LSI merilis Megawati Soekarnoputri tertinggi dengan dukungan 28,1 persen, Jokowi enam persen, Bibit Waluyo 1,9 persen, Pramono Anung 1,7 persen, Puan Maharani 1,3 persen, Rustriningsih (wagub Jawa) 0,4 persen. "Untuk PDIP Megawati masih sangat jauh meninggalkan kader lainnya. Nyaris di PDIP tak terjadi regenerasi kepemimpinan yang berarti sejak 2004," ujar Adjie.
JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis tidak ada calon presiden dari Partai Demokrat yang mendapatkan dukungan signifikan. Hasil survei
BERITA TERKAIT
- Survei Trust Indonesia: Bassam-Helmi Jadi Pemenang Pilbup Halmahera Selatan
- Gelar Doa Bersama, Timses RIDO: Isi Masa Tenang dengan Hal Positif
- Pemuda Kristen Jakarta Kecam Pernyataan Bermotif SARA Menteri Maruarar Sirait
- 3 Pejabat Pemkab Banggai jadi Tersangka Tindak Pidana Pemilu 2024
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya