Survei Cawapres: AHY Diminati, Jauh Tinggalkan Erick Thohir hingga Airlangga
jpnn.com, JAKARTA - Survei Indonesia Political Opinion (IPO) menyebutkan publik lebih menginginkan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon wakil presiden di Pemilu 2024.
IPO melempar pertanyaan siapa cawapres ideal menurut responden dalam skema pilihan 20 nama semiterbuka.
"Hasilnya, Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 19,5 persen," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah merilis hasil surveinya yang bertajuk Persepsi atas Kinerja Pemerintah dan Konstelasi Politik Nasional Menuju 2024, Sabtu (11/3).
Cawapres selanjutnya ialah Ridwan Kamil 17,2 persen, Sandiaga Uno 11,7 persen, dan Erick Thohir 9,5 persen.
Selanjutnya terdapat nama Andika Perkasa 3,7 persen, Puan Maharani 3,2 persen, Khofifah Indar Parawansa 1,9 persen, dan Airlangga Hartarto 1,6 persen.
Kemudian ada Susi Pudjiastuti 1,5 persen, Tri Rismaharini 1,5 persen, Muhaimin Iskandar 1,3 persen, hingga Tito Karnavian 1 persen.
Survei nasional IPO ini dilakukan secara tatap muka dengan 1.200 responden.
Pada tahap awal, IPO terlebih dulu menentukan sejumlah desa untuk menjadi sampel. Pada setiap desa akan dipilih secara acak menggunakan random kish grid paper sejumlah 5 RT, pada setiap RT dipilih dua keluarga, dan setiap keluarga akan dipilih satu responden dengan pembagian laki-laki untuk kuesioner bernomor ganjil, perempuan untuk bernomor kuesioner genap. Total responden laki-laki dan perempuan pada pembagian 50:50 persen.
Survei IPO menyebutkan publik lebih menginginkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon wakil presiden di Pemilu 2024.
- Jalankan Perintah Prabowo, Erick Thohir Bakal Kumpulkan Para Dirut BUMN
- Menko Airlangga Beberkan Upaya Pemerintah Menjaga Sektor Industri Dalam Negeri
- Menko Airlangga Hartarto Dorong Akselerasi Kemajuan Ekosistem Ekonomi Syariah
- Prabowo Ingin Para Menteri Pakai Mobil Maung, Erick Thohir: Harus Ada Tahapan
- Hari Pertama Retreat Kabinet Merah Putih, Menko Airlangga: Sigap, Semangat dan Solid!
- Resmi Jabat Menaker yang Baru, Yassierli Sebut Ketenagakerjaan Bukan Hanya Soal Buruh