Survei: Gerindra dan PDIP Gerus Suara Rekan Koalisi
jpnn.com, JAKARTA - Pilpres dan Pileg yang berjalan serentak mengerek elektabilitas dua partai politik utama pengusung capres-cawapres. Survei NEW INDONESIA Research & Consulting menunjukkan bahwa PDIP yang merupakan partai capres Jokowi unggul dengan elektabilitas 27,3 persen, naik dari bulan lalu 26,2 persen.
Di posisi kedua adalah partai yang dipimpin capres Prabowo Subianto, Gerindra, dengan elektabilitas 15,3 persen, naik dari 14,8 persen. Pada Pileg 2014 PDIP meraih 19,0 persen suara, sedangkan Gerindra 11,8 persen.
“Tingginya elektabilitas PDIP dan Gerindra menggerus parpol lain yang tergabung dalam koalisi,” demikian ungkap Manajer Riset NEW INDONESIA Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran pers di Jakarta, pada Kamis (11/4). Misalnya, Golkar yang sejak reformasi jadi partai pemenang atau runner up tergeser oleh Gerindra.
BACA JUGA: Hasil Survei: Peta Politik Pilpres Makin Kompetitif, Selisih Tipis
Elektabilitas Golkar sedikit melemah dari 9,8 persen ke 9,7 persen. Pada 2014 Golkar merebut 14,8 persen suara, diprediksi turun ke posisi ketiga. Demokrat yang pada 2014 berada pada posisi keempat tergeser oleh PKB. Elektabilitas Demokrat juga turun dari 6,4 persen ke 5,8 persen, sedangkan PKB naik dari 7,2 persen ke 7,9 persen.
Pertarungan sengit diprediksi berlangsung di antara partai-partai papan tengah. Pada Pileg 2014, perolehan suara berkisar 5-7 persen, di mana PAN unggul dan Hanura menjadi juru kunci. Pada Pileg 2019, elektabilitas bergerak di kisaran 3-4 persen, dengan kemungkinan naik atau turun pada saat hari pencoblosan.
“Selain tergerus oleh PDIP dan Gerindra, posisi papan tengah juga disesaki oleh banyaknya parpol pendatang baru,” jelas Andreas. Situasinya berbeda dengan Pileg 2014 di mana hanya ada satu parpol baru yaitu Nasdem. Kali ini ada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang meraih elektabilitas 4,3 persen dan Perindo 1,8 persen.
Pilpres dan Pileg yang berjalan serentak mengerek elektabilitas dua partai politik utama pengusung capres-cawapres. Yakni PDIP dan Gerindra
- Jokowi Absen Pertemuan Eks Gubernur Jakarta, PDIP: Malu Namanya Masuk Daftar OCCRP
- Ketua DPP PDIP Said Abdullah Tanggapi Putusan MK Tentang Penghapusan Presidential Threshold
- KPK Periksa Eks Dirjen Imigrasi Ronny Sompie
- Tak Diusung Gerindra, Bupati Mahulu Terpilih Owena Tetap Berjuang untuk Prabowo
- Hasto Ditetapkan Jadi Tersangka, Agus Widjajanto: KPK Harus Berlaku Adil
- Anggota DPR Didik Melon Mulai Berjalan Kaki dari Jakarta ke Boyolali