Survei IPO: Mayoritas Masyarakat Tidak Puas dengan PPKM yang Digagas Jokowi

Survei IPO: Mayoritas Masyarakat Tidak Puas dengan PPKM yang Digagas Jokowi
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN.com

Di sisi lain, kata Dedi, 78 persen responden juga menilai kebijakan PPKM Darurat tidak tepat, hanya 22 persen yang mendukung program tersebut.

Dedi juga menyampaikan responden menilai pelaksanaan PPKM sejauh ini sudah cukup dan tidak perlu dilanjutkan sebanyak 54 persen, kemudian tingkat kepatuhan responden dalam mematuhi instruksi protokol kesehatan sebanyak 83 persen.

Selama pelaksanaan PPKM responden tetap beraktivitas seperti biasa sebanyak dan responden mengalami penurunan pendapatan selama program berlangsung sebanyak 62 persen.

Metode survei yang dilakukan IPO, yaitu terlebih dulu menentukan sejumlah desa untuk menjadi sampel. Pada setiap desa terpilih akan dipilih secara acak, menggunakan random kish grid paper, sejumlah 5 RT.

Pada setiap RT dipilih 2 keluarga, dan setiap keluarga akan dipilih satu responden dengan pembagian laki-laki untuk kuesioner bernomor ganjil, perempuan untuk bernomor genap, sehingga total responden laki-laki dan perempuan pada pembagian 50:50. Pada tiap-tiap proses pemilihan selalu menggunakan alat bantu berupa lembar acak.

Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (sampling error) 2,50 persen, dengan tingkat akurasi data 97 persen.

Pengaturan pengambilan sample menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sample bertingkat. Survei ini mengambil representasi sample sejumlah 1.200 responden yang tersebar proporsional secara nasional. Periode survei dilaksanakan pada 2-10 Agustus 2021. (tan/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Indonesia Political Opinion (IPO) menangkap persepsi publik terhadap kebijakan PPKM Darurat yang digagas Presiden Jokowi.


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News