Survei Kepuasan Kinerja Pemerintah Meningkat, Demokrat Bilang Masih Banyak PR
"Bagaimana bisa seorang ajudan dibunuh oleh pimpinannya yang seorang jenderal, dan segala daya upaya dilakukan untuk menutupi kasus ini," ujarnya.
Dia menyebutkan ada ketakutan besar dan kegeraman yang meluas dari rakyat melihat kasus seperti ini bisa terjadi.
Walakin, dia tidak menampik ada apresiasi atas upaya pemerintah untuk memastikan kasus ini bisa diproses.
"Namun, bagi publik ini lebih kepada fenomena gunung es. Bisa jadi banyak kasus lain yang tak terungkap karena tak ada pejabat pemerintah yang mengawalnya seperti di kasus Sambo yang dilakukan Menko Polhukam," tuturnya.
Selain itu, dia juga menyoroti kasus-kasus yang diduga kuat terjadinya kekerasan aparat seperti di Tragedi Kanjuruhan.
"Ratusan nyawa melayang dan yang disalahkan dari stadion sampai penonton. Penanganannya pun mutar ke sana kemari. Padahal, banyak penanganan yang tidak sesuai dengan prosedur FIFA serta merujuk ke pengalaman berbagai negara, sudah jelas sumber permasalahannya apa," kata Renanda.
Tak hanya itu, dia menyebutkan perubahan secara struktural dan sistemik seperti revisi UU KPK dan UU Ciptaker dianggap tidak berpihak pada penegakan hukum dan rakyat kecil.
Untuk bisa memperbaikinya, Renanda menyebutkan perlu komitmen kuat dari pimpinan tertinggi.
Meski survei kepuasan terhadap pemerintah meningkat, Demokrat sebut masih banyak PR
- Kerugian Negara Kasus Korupsi SPPD Fiktif DPRD Riau Lebih dari Rp 130 Miliar
- Suparta Divonis 8 Tahun Penjara dan Ganti Rugi Rp 4,5 Triliun, Pengacara Bilang Begini
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Sikap Tegas MUI terhadap Langkah-Langkah Presiden Prabowo
- Dilaporkan Eks Staf Ahli DPD ke KPK, Senator Rafiq Al Amri: Apa-apaan ini?
- Eks Staf Ahli DPD Laporkan Senator ke KPK