Survei KHL Tak Akurat, Buruh Ancam Demo
Senin, 02 Juli 2012 – 19:13 WIB
JAKARTA - Hasil survei yang dilakukan oleh Pemerintah, Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) bersama dengan perguruan tinggi mengenai penambahan item komponen kebutuhan hidup layak (KHL) diragukan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI). KSPI menilai survei itu hanya mengada-ada dan jauh dari keakuratan.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI), Said Iqbal mengatakan, survei yang melibatkan 3000 orang responden ternyata hanya 24 persen yang benar-benar disurvei. "Ini sudah cacat dalam proses survei itu. Maka itu, jika belum ada perubahan dalam hal penetapan KHL ini, tanggal 12 Juli besok kita akan kerahkan 15 ribu buruh di 15 provinsi untuk demo Menakertrans dan Menko Perekonomian," tegas Said ketika akan mengikuti rapat pleno Tripartit mengenai KHL di Gedung Kemenakertrans, Jakarta, Senin (2/7).
Selain itu, lanjut Said, penambahan empat jenis komponen di dalam KHL juga dinilai tidak sesuai dengan harapan para pekerja/buruh. Menurutnya, penambahan empat item itu jika diukur dengan nilai uang, hanya sebesar Rp 15 ribu - 20 ribu.
"Penambahan 4 item itu nilainya cuma sekitar Rp 15 ribu - 20 ribu. Sama saja tidak akan mempengaruhi kenaikan upah," tukasnya.
JAKARTA - Hasil survei yang dilakukan oleh Pemerintah, Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) bersama dengan perguruan tinggi mengenai penambahan item
BERITA TERKAIT
- Hari Ini Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Honorer Jangan Nekat Bertindak Konyol
- BMKG Ungkap Prakiraan Cuaca Hari Ini, Ada Hujan di Sejumlah Wilayah
- Seorang Nelayan Asal Pandeglang Tewas Tersambar Petir Saat Melaut, Tim SAR Bergerak
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Dimulai, Honorer Titipan Mencuat, Ternyata Ada Kejutan yang Muncul
- Hadir di Indonesia AI Day 2024, ESQ Perkuat Kolaborasi Teknologi dan SDM
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan