Survei KKI: Konsumen Desak Pelabelan BPA pada Galon Guna Ulang Dipercepat

Survei KKI: Konsumen Desak Pelabelan BPA pada Galon Guna Ulang Dipercepat
Pasar beberkan alasan ilmiah galon guna ulang lebih unggul dari sekali pakai. Ilustrasi - Air minum dalam kemasan galon. Foto: JPNN.com

Regulasi ini akan mulai berlaku selambat-lambatnya pada April 2028, setelah ditemukan kontaminasi BPA pada galon bermerek yang melebihi ambang batas berbahaya di beberapa daerah, termasuk Jakarta, Bandung, dan Medan.

David menambahkan bahwa riset KKI ini berawal dari maraknya perdebatan di media sosial dan media massa mengenai risiko BPA terhadap kesehatan publik.

"Kami terkejut dengan opini yang beredar seolah-olah tidak ada masalah dengan paparan BPA dari plastik kemasan pangan, padahal banyak penelitian ilmiah yang menunjukkan dampak negatif BPA terhadap kesehatan," jelas David.

Dia mengatakan bahwa paparan BPA dapat memengaruhi sistem reproduksi, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan kanker, serta mengganggu tumbuh kembang anak. Selain itu, Uni Eropa juga mulai melarang penggunaan BPA dalam kontak pangan per 1 Januari 2025.

"Ini bukti bahwa dunia internasional semakin serius dalam menangani masalah BPA. Pemerintah Indonesia seharusnya mengikuti langkah tersebut demi perlindungan konsumen," katanya.

KKI pun mendesak agar pemerintah segera meningkatkan edukasi publik mengenai risiko BPA pada galon polikarbonat. (jlo/jpnn)

Survei KKI menyebutkan bahwa konsumen mendesak pelabelan BPA pada galon guna ulang dipercepat.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News