Survei LSI: Mayoritas Publik Tolak Usul Penundaan Pemilu 2024

jpnn.com, JAKARTA - Publik rupanya tidak setuju terhadap usul penundaan Pemilu 2024 seperti yang diungkapkan beberapa elite partai politik (parpol).
Mayoritas publik menolak semua alasan yang dikemukakan demi menunda pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan itu.
Hal itu seperti tertuang dalam temuan teranyar lembaga Lembaga Survei Indonesia (LSI) berjudul Sikap Publik Terhadap Penundaan Pemilu dan Masa Jabatan.
"Wacana penundaan pemilu sudah diketahui oleh hampir seluruh warga. Mayoritas menolak usulan ini, baik karena alasan ekonomi, pandemi, atau IKN," katat Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam keterangan persnya, Kamis (3/3).
Survei LSI teranyar menyatakan sebanyak 70,7 persen responden menginginkan Presiden Jokowi tetap mengakhiri jabatan pada 2024, ketika disodori alasan menunda pemilu karena Covid-19 belum mereda.
Hanya 20,3 persen responden yang merasa sepakat Pemilu 2024 ditunda pelaksanaannya karena pandemi belum berakhir. Sisanya, ada 9 persen menyatakan tidak tahu.
Dalam survei yang sama menyatakan bahwa sebanyak 68,1 persen responden ingin Jokowi mengakhiri masa jabatan pada 2024, ketika disodori alasan menunda pemilu soal pemulihan ekonomi.
Sebanyak 24,1 persen responden menyatakan jabatan Presiden Jokowi perlu diperpanjang demi memulihkan perekonomian akibat pandemi. Sisanya 7,8 persen responden menyatakan tidak tahu.
Mayoritas publik tolak usul penundaan Pemilu 2024, baik dengan alasan ekonomi, pemindahan IKN maupun perpanjangan jabatan Presiden Jokowi.
- Pak Luhut Sudah ke Rumah Jokowi di Hari Pertama, Ada Kompol Syarif
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Pengamat Politik Sebut Wajar Jokowi Diunggulkan Jadi Ketua Wantimpres RI