Survei LSI: Warga NU Lebih Pilih Jokowi-JK
jpnn.com - JAKARTA -- Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla meraih keunggulan suara di kalangan Nadhlatul Ulama. Sedangkan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa meraih keunggulan di kalangan Muhammadiyah.
"Di komunitas NU, dukungan kepada Jokowi-JK sekitar 34,44 persen. Sedangkan dukungan ke Prabowo-Hatta 26,25 persen," kata Peneliti Lingkaran Survei Indonesia Ade Mulyana dalam paparan survei LSI bertajuk "Berebut Dukungan di 5 Kantong Besar Suara: Jokowi-JK vs Prabowo- Hatta Jumat (30/5), di Jakarta.
"Di komunitas Muhammadiyah situasinya terbalik. Dukungan kepada Prabowo-Hatta 31,57 persen sementara dukungan kepada Jokowi-JK 27,44 persen," timpal Ade.
Pengumpulan data dalam survei ini dilakukan 1-9 Mei 2014. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan jumlah 2400 responden dan wawancara tatap muka responden menggunakan kuisioner. Adapun margin error kurang lebih 2 persen.
Ade melanjutkan, di komunitas profesi di kalangan profesi pasangan Jokowi-JK menang di semua lini. Ia menjelaskan di kalangan buruh, dukungan kepada Jokowi-JK sebesar 35,77 persen, Prabowo-Hatta 23,52 persen.
Di kalangan petani, ia menambahkan, dukungan kepada Jokowi-JK 36,89 persen dan Prabowo-Hatta 18,62 persen. Di kalangan ibu rumah tangga Jokowi-JK unggul dengan 40,04 persen dan Prabowo-Hatta 21,42 persen.
"Untuk sementara di antara lima kantong suara terbanyak itu Jokowi-Jusuf Kalla unggul di empat komunitas. Prabowo unggul di satu komunitas saja," kata Ade. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla meraih keunggulan suara di kalangan Nadhlatul Ulama. Sedangkan Prabowo
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Megawati Tak Bermusuhan dengan Prabowo, Tetapi Bakal Jaga Jarak
- Pemerintah Dituding Tak Adil Menangani Honorer, Satpol PP Siapkan Aksi, Minta Perhatian Prabowo
- Singgung Tagline Indonesia Kerja, Megawati: Tolong Dijawab
- Anggota DPR Maria Lestari Mangkir Panggilan KPK
- Pemagaran Laut Sepanjang 30 Km di Tangerang Ancaman Bagi Ekologi dan Nelayan
- 2 Pejabat Dinas di Sumsel Kena OTT Kejari Palembang