Survei: Masyarakat Meragukan Data Covid-19 yang Dirilis Pemerintah

Masyarakat sadar kemampuan tes Indonesia masih terbilang kecil.
"Jadi, wajar saja jika masyarakat merasa bahwa data positif COVID-19 pada kenyataannya mungkin saja lebih besar dari data yang dikeluarkan pemerintah," ungkap dia.
Masih dari survei yang sama, terdapat 45,2 persen responden percaya atas data yang dibeberkan pemerintah soal jumlah pasien positif COVID-19.
Sisanya, 3,1 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu.
"Kurang dari separuh responden atau 45,2 persen yang percaya data pemerintah tentang COVID0-19," pungkas dia.
Sebagai informasi, survei RTK dilakukan dengan menghubungi responden melalui telepon. Survei telepon dipilih karena merupakan cara yang paling memungkinkan untuk dilakukan ditengah kondisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dengan mempertimbangkan aspek
metodologis secara seksama.
Responden dipilih berdasarkan bank data nomor kontak yang pernah diwawancarai dalam survei-survei sebelumnya, yaitu sejumlah 10.456 data.
Bank data ini merupakan hasil dari stratified random sampling pada survei skala nasional maupun provinsi dan kabupaten atau kota yang telah dilakukan oleh RTK sebelumnya.
Hasil survei Roda Tiga Konsultan (RTK) menyatakan masyarakat tidak sepenuhnya percaya dengan data yang dibeberkan pemerintah soal jumlah pasien positif COVID-19.
- Survei LSI: Kejagung Penegak Hukum Paling Dipercaya Publik
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Survei LPI, Boni Hargens: Jokowi Tepat Jadi 'Penasihat Agung' Presiden Prabowo
- Tanggapi Survei LPI, Pengamat Unhan: Survei Bagian dari Pendidikan Politik
- Merilis Hasil Survei LPI, Ali Ramadhan: Pemerintahan Prabowo – Gibran Solid
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19