Survei: Mayoritas Pengguna Telepon Selular Setuju Penurunan Tarif Interkoneksi

Widodo juga menyoroti perbedaan ketetapan tarif On-Nett dan tarif Off-Net dari operator selular akan menciptakan masalah tersendiri. Sebab tarif off-net operator bisa lebih dari 15 kali lebih mahal dibanding tarif on-net.
Hal tersebut membuat pelanggan operator menggunakan banyak nomer dari operator lain untuk mnghindari tarif off net yang mahal. Selain itu, sudah pasti terjadi churn rate tinggi sebab promosi yang tak rasional, jor-joran di tarif on-net dan beban tarif mahal di off-net.
“Dan bisa jadi, kompetisi tarif off-net tak berfungsi. Sebab operator besar tak mau merubah dan operator kecil tak berani memulai melakukan penurunan harga. Apalagi jika hal ini terkait dengan biaya interkoneksi di Indonesia yang masih mahal," pungkasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Mayoritas masyarakat penguna jasa telekomunikasi seluler mendukung rencana penurunan tarif interkoneksi melalui Revisi PP Nomor 52 tahun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Perkuat Eksistensi, T-System Indonesia Bidik Sektor Pemerintahan Hingga Kesehatan
- Mark Zuckerberg Mengaku TikTok Sebagai Ancaman Serius Bagi Bisnis Meta
- Vivo V50 Versi Murah Meluncur di Indonesia, Sebegini Harganya
- WhatsApp Rilis Fitur Baru Untuk Paket Stiker
- Lewat Layanan Internet Gratis untuk Pendidikan, Telkomsat Wujudkan Pemerataan Digital
- Netflix Menguji Coba Fitur Pencarian Baru Berbasis OpenAI, Masih Terbatas di iOS