Survei: Mayoritas Pengguna Telepon Selular Setuju Penurunan Tarif Interkoneksi
Widodo juga menyoroti perbedaan ketetapan tarif On-Nett dan tarif Off-Net dari operator selular akan menciptakan masalah tersendiri. Sebab tarif off-net operator bisa lebih dari 15 kali lebih mahal dibanding tarif on-net.
Hal tersebut membuat pelanggan operator menggunakan banyak nomer dari operator lain untuk mnghindari tarif off net yang mahal. Selain itu, sudah pasti terjadi churn rate tinggi sebab promosi yang tak rasional, jor-joran di tarif on-net dan beban tarif mahal di off-net.
“Dan bisa jadi, kompetisi tarif off-net tak berfungsi. Sebab operator besar tak mau merubah dan operator kecil tak berani memulai melakukan penurunan harga. Apalagi jika hal ini terkait dengan biaya interkoneksi di Indonesia yang masih mahal," pungkasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Mayoritas masyarakat penguna jasa telekomunikasi seluler mendukung rencana penurunan tarif interkoneksi melalui Revisi PP Nomor 52 tahun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemerintah Albania Menilai TikTok Bisa Mendorong Anak-Anak Melakukan Kekerasan
- Equnix Apresiasi Penggerak Teknologi Mandiri di Indonesia
- Sambut Libur Akhir Tahun, WhatsApp Hadirkan Fitur Baru, Seru!
- Asus TUF Gaming A14, Laptop Tipis dengan Performa Andal
- Threads Menguji Coba Fitur Baru, Simak Nih
- Cloudflare 2024 Year In Review, Keamanan Siber Harus Jadi Perhatian