Survei Membuktikan, Konsumen Indonesia Ingin Vape Tersedia di Pasaran
Senin, 18 Januari 2021 – 17:11 WIB

Ilustrasi. Rokok elektrik/vape. Foto Drake
Dia menilai, HTPL punya potensi besar untuk berkembang di Indonesia. Pada 2018, produk ini menyumbang Rp 18 miliar ke kas negara. Setahun berikutnya, 2019 naik menjadi Rp 63 miliar.
"Berarti penggunaannya di Indonesia naik. Tapi karena nilainya masih di bawah satu persen, pemerintah belum bikin aturan atau regulasi. Bukan prioritas, meskipun ada kenaikan," bebernya. (dil/jpnn)
Survei terbaru Health Diplomats dan Kantar menunjukkan, sebagian besar konsumen Indonesia setuju rokok elektrik (vape) sepatutnya tersedia sebagai pilihan bagi perokok
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Evaluasi Semester I Pemerintahan Prabowo – Gibran, Panca Pratama: Publik Merasa Puas
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Menilai Jokowi Layak Jadi Ketua Wantimpres RI
- Civil Society For Police Watch Merilis Hasil Survei Tentang Urgensi Digitalisasi Kepolisian, Hasilnya?
- Misinformasi Tentang Bahaya Rokok Elektronik Terus Meningkat
- Perkembangan Industri Rokok Elektrik Perlu diimbangi Edukasi dan Regulasi