Survei Membuktikan Masyarakat Indonesia Optimistis Ekonomi Segera Pulih

"Dari 500 responden yang disurvei di Indonesia, terlihat sebanyak empat persen di antaranya mengaku sudah mengalami kenaikan pendapatan. Sisanya 21 persen responden mengaku pendapatannya sudah stabil alias tidak lagi berkurang," kata dia dalam Dialog Produktif yang digelar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis (5/11).
Lebih lanjut, kata Soeprapto, hasil survei KPCPEN juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki optimisme terhadap pemulihan ekonomi yang lebih tinggi dibanding negara lain di ASEAN.
Bahkan, dibandingkan Vietnam yang memiliki jumlah kasus Covid-19 yang lebih rendah. Optimisme masyarakat atas pemulihan ekonomi di Indonesia lebih tinggi.
Setelah ditelisik, kata Soeprapto, optimisme yang ditunjukkan masyarakat Indonesia didasari bantuan pemerintah yang cukup masif ke masyarakat.
Catatan yang didapat dari survei IPSOS menunjukkan, masyarakat Indonesia merasa terbantu dengan pendampingan atau insentif terhadap UMKM yang diberikan pemerintah.
"Kenapa? Di Indonesia ini masyarakatnya merasa terbantu dengan sejumlah pendampingan yang dilakukan pemerintah," ujar Soeprapto.
Selain itu, masyarakat Indonesia juga optimistis vaksin bisa segera ditemukan dan diproduksi.
Penyaluran bantuan sosial, dinilai survei IPSOS berandil besar dalam mendongkrak optimisme masyarakat Indonesia tersebut.
Dalam survei IPSOS, terlihat bahwa Indonesia menjadi negara dengan optimisme tinggi dalam menghadapi Covid-19.
- Sikapi Kebijakan Trump, Waka MPR Tekankan Pentingnya Penguatan Diplomasi Perdagangan
- Pengamat Sebut Peluncuran Danantara jadi Tonggak Baru Ekonomi Indonesia
- Arsjad Rasjid Mentransformasi Ekonomi Indonesia Lewat Kadin
- Prabowo: Saya Sangat Gembira Perekonomian Kita Terkendali
- Perekonomian Indonesia 2025 Tetap Solid di Tengah Ketidakpastian Global
- Kemendagri Tekankan Pentingnya Perbaikan Sistem Perizinan untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi