Survei Nasional Ungkap Pandangan Warga Australia soal Menikah dan Punya Anak
Para ekonom dan ahli demografi memperkirakan akan ada penurunan lebih lanjut soal angka kelahiran Australia karena krisis kesehatan dan ekonomi yang disebabkan oleh COVID-19.
[Datawrapper]Dr Allen mengatakan jika tingkat kesuburan negara itu turun menjadi 1,5-1,6, meningkatkan angka ini akan menjadi lebih menantang karena ada pengaruh dengan norma sosial.
Data sensus baru-baru ini dari Tiongkok, di mana kebijakan satu anak dihapuskan lebih dari lima tahun lalu dan digantikan oleh kebijakan dua anak, menunjukkan tingkat kesuburannya 1,3 untuk tahun 2020, setara dengan masyarakat lanjut usia seperti Jepang.
Bersamaan dengan penurunan tingkat kesuburan, permpuan Australia juga terus melahirkan di usia lebih tua.
Dr Allen mengatakan perempuan telah mendapat akses yang lebih banyak untuk mengendalikan kelahiran dan juga lebih banyak yang mengambil pendidikan tinggi.
"Sekarang ada persimpangan, begitu menyelesaikan sekolah menengah, atau sekolah lainnya, kemudian kita pergi dan membangun karir sebelum memulai keluarga," kata Dr Allen.
"Ini juga diperkuat oleh fakta harga rumah sangat tinggi sehingga… jika kita ingin punya rumah, harus ada dua sumber penghasilan keluarga."
Amirah Shah ingin menyelesaikan studi PhD-nya sebelum berkeluarga karena tidak ingin membagi perhatiannya.
Apakah warga Australia butuh anak untuk kepuasan hidup? Survei nasional Australia Talks menemukan kebanyakan orang di Australia mengatakan tidak
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Survei FIXPOLL: Elektabilitas Toha-Rohman Unggul, Lucianty-Syafaruddin Anjlok
- Puspoll Indonesia: Sumiatun-Ibnu Salim Unggul di Pilkada Lombok Barat
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu