Survei Nasional Ungkap Pandangan Warga Australia soal Menikah dan Punya Anak

"Saya ingin bisa memberikan perhatian penuh kepada anak saya saat membesarkannya daripada dibagi dan menjadi stres," ujarnya.
'Lebih banyak hal yang terjadi selain ekonomi'
Dr Allen mengatakan data survei Australia Talk menunjukkan warga Australia cenderung tidak mencapai "ukuran keluarga yang diinginkan", dan orang-orang juga biasanya menyesuaikan kembali niat mereka saat mereka menghadapi "hambatan yang ada terus menerus."
Baik itu tentang keterjangkauan rumah, pekerjaan yang aman, perubahan iklim atau kesetaraan gender, menurut Dr Allen kalangan anak muda di Australia dihadapkan pada masa depan yang "sangat tidak pasti".
Kepala eksekutif Grattan Institute, ekonom Danielle Wood, mengatakan perempuan mungkin membuat beberapa keputusan sulit ketika mempertimbangkan apakah mereka mampu membiayai anak-anak dan "konsekuensi finansial" apa yang akan mereka hadapi jika mereka melakukannya.
Penelitian yang diterbitkan oleh Grattan Institute tahun lalu menunjukkan rata-rata perempuan berusia 25 tahun yang kemudian memiliki anak merasa akan memiliki uang $1 juta lebih sedikit selama hidupnya dibandingkan dengan perempuan tanpa anak.
Itu karena perempuan yang punya anak lebih cenderung meninggalkan dunia kerja atau bekerja paruh waktu.
"Jelas, ada lebih banyak hal yang terjadi selain ekonomi, dan saya tidak akan pernah mengatakan… jika semua perempuan hanya membuat keputusan ekonomi," katanya.
"Tapi yang ingin saya katakan adalah kami masih memiliki pembagian kerja sesuai jenis kelamin di Australia menurut standar internasional.
Apakah warga Australia butuh anak untuk kepuasan hidup? Survei nasional Australia Talks menemukan kebanyakan orang di Australia mengatakan tidak
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia