Survei: PDIP Berpeluang Hattrick di Pilpres 2024
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menilai PDI Perjuangan bisa menjadi partai politik pemenang yang menciptakan hattrick di Pilpres 2024. Prediksi itu merujuk hasil survei Indo Barometer per Januari 2020 ini yang menemukan masyarakat masih menyukai PDIP dibanding Gerindra dan Golkar.
"Jadi ada peluang bagi PDI Perjuangan katakanlah menang tiga kali berturut-turut atau hattrick," kata Qodari di sela merilis survei bertajuk "Road To Capres dan Parpol 2024" di Hotel Atlet Century, Jakarta, Minggu (23/2).
Qodari menganggap peluang PDIP menciptakan sejarah baru sangat terbuka.
Di samping itu, Qodari juga melihat banyak tantangan bagi partai politik baru untuk bersaing di pemilu selanjutnya. Terlebih parliamentary threshold diwacanakan meningkat.
"Seperti yang sudah tadi disampaikan kalau dulu itu setiap pemilu ada dua partai baru yang masuk DPR. Pada 2014 itu cuma satu, 2019 bahkan nol, tidak satu pun partai baru yang bisa masuk," kata dia.
Seperti ditengahi, Indo Barometer menyebut PDI Perjuangan masih menjadi partai paling disukai saat ini. Hal ini terungkap setelah Indo Barometer merekam keinginan masyarakat lewat survei dengan simulasi terhadap 16 nama partai politik.
Dukungan publik terhadap parpol saat ini yaitu PDI Perjuangan 24,8 persen. Menyusul Gerindra (14,8 persen), Golkar (8,1 persen), PKS (7,8 persen), PKB (5,6 persen), Demokrat (5,5 persen) dan NasDem (2,5 persen).
Sedangkan PAN (2,4 persen), PPP (2,3 persen), Perindo (2 persen), PSI (0,8 persen), Hanura (0,4 persen), PBB (0,2 persen), Berkarya (0,1 persen), Garuda dan PKPI (0 persen). (tan/jpnn)
Siapa Idola Sesungguhnya?
Survei Indo Barometer per Januari 2020 ini menyebut masyarakat masih menyukai PDIP dibanding Gerindra dan Golkar.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Polemik Hasto Tersangka, Habiburokhman Gerindra: Sampai Kiamat Enggak Selesai
- Akademisi Universitas Bung Karno Nilai Penetapan Tersangka Hasto Murni Proses Hukum
- Habiburokhman Gerindra Sebut Mahfud Md Orang Gagal, Apa Sebabnya?
- Berani Tetapkan Hasto Tersangka, KPK Era Setyo Budiyanto Layak Diapresiasi
- Pencegahan Yasonna Laoly ke Luar Negeri jadi Pukulan Beruntun untuk PDIP
- Kasus Hasto Bukan Politisasi, KPK Harus Berani Melawan Intervensi